MAKALAH
TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF
Working Memory
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Psikologi Kognitif

Disusun Oleh :
Ade Purnama Yudha 7111101157
Fernando Christofer 7111101143
Galih Karwan 7111101150
Muhammad Barlyan 7111101172
Winarto Nainggolan 7111101169
Rio setiawan 7111101149
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2012
Sejarah
Ada beberapa model utama yang berbeda mengenai memori
(Murdock, 2003; Roediger, 1980b). Di pertengahan tahun 1960an, berdasarkan data
yang tersedia pada saat itu, peneliti mengusulkan semua model memori yang
memilahkan dua struktur memori berdasarkan usulan William james (1890/1970),
yaitu; memori primer, yang memegang informasi temporer yang sedang digunakan,
dan memori sekunder, yang memegang memori secara permanen atau minimal untuk
waktu yang sangat lama (Waugh & Nrman, 1965).
Tiga tahun kemudian Richard Atkinson dan Richard Shiffrin
(1968) mengusulkan sebuah model alternatif yang mengonsep memori berdasarkan
tiga bentuk simpanannya : Sensory Memory yaitu kemampuan memori menyimpan
sejumlah informasi indra yang relatif terbatas untuk waktu yang sangat singkat,
Short term memory yaitu kemampuan memori menyimpan informasi persepsi untuk
jumlah waktu yang lebih lama namun dengan kapsitas yang relatif terbatas, Long
term memory yaitu sebuah kapsitas memori yang sangat sangat besar dalam
kemampuannya menyimpan berbagai informasi informasi pengalaman untuk waktu yang
sangat panjang bahkan untuk waktu yang tak terbatas (Richardson-Klavhen &
Bjork, 2003). Sejak Richard Atkinson dan Richard Shiffrin menggagas untuk
pertama kali model tiga simpanan mereka, beragam model lain bermunculan.
Di sisi lain Alan Baddeley mengusulkan sebuah model
integratif tentang memori. Dia menyintesiskan konsep working memory yang
dimodelkan berdasarkan kerangka LOP (levels of processing). Pada esensinya, dia
melihat kerangka LOP sebagai sebuah perluasan jadi bukannya pengganti bagi
model working memory.
Model Memory
1.
Model
Atkinson dan Shiffirin
Model
Atkinson dan Shiffirin menyatakan bahwa memori terdiri dari 3 penyimpanan,
yaitu sensori memori, short term memory, dan long term memory.
2.
Model
Level of Processing
Pendekatan
ini menyebutkan bahwa informasi yang bermakna dalam akan berada dalam memori
lebih permanent dibandingkan dengan proses sensori yang lebih dangkal.
3.
Model
Tulving
Dalam
model ini disebutkan bahwa terdiri atas 3 jenis memori, yaitu :
a.
Episodic memory yang menyimpan informasi tentang
waktu kejadian-kejadian yang saling berhubungan. Kemudian informasi tersebut
akan menjadi suatu pengalaman bagi diri kita. Contohnya : saya mempunyai janji
dengan doketr gigi besok jam 3.30.
b.
Semantik memory adalah organisasi pengetahuan
tentang dunia atau pengetahuan umum. Semantik memori berperan di dalam struktur
ilmu pengetahuan untuk memebdakan suatu kejadian dalam episode memori.
Contohnya : Saya tahu seperti apa bentuk ikan duyung perancis itu.
c.
Prosedural Memory meliputi pengetahuan bagaimana
berbuat suatu hubungan pembelajaran antara stimulus dan respon. Contohnya :
Saya tahu bagaimana mengendarai sepeda.
4.
Pendekatan
Proses Distribusi Paralel
Pendekatan
proses distribusi parallel menjelaskan tentang organisasi memori, yakni suatu
proses pendekatan distribusi parallel.
Jenis-jenis Memory
1.
Sensori
Memori
·
Dikenal
sebagai sensory register
·
Dinilai
penting karena Stimulus berubah sangat cepat dengan konstan, perlu menjaga keutuhan
stimulus
Perbedaan memori
sensori dengan memori jangka pendek:
1)
Jangka
waktu penyimpanan informasi
2)
Sifat informasi yang tersimpan
3)
Representasi
informasi yang tersimpan
4)
Proses recall
Memori ikonik
·
Penelitian
Sperling
·
Teknik
whole-report
·
Pentingnya
sebuah ikon
·
Kegunaan
ikon
·
Petunjuk
penelitian di masa depan
Memori Echoic
·
Memori
echoic mengacu pada memori audio-sensori, atau kesan suara yang tetap ada pada
indera pendengar bahkan setelah bunyi yang sebenarnya telah menghilang.
·
Contoh
: ketika dosen Anda sedang mengajar, kata-kata yang diucapkannya akan bergema
di kepala Anda untuk beberapa saat setelah beliau berhenti berbicara, hingga
Anda dapat mencatat perkataan dosen Anda tersebut.
Penelitian
Darwin
Darwin, Turvey, dan Crowder (1972) menggunakkan
headphone khusus untuk memperdengarkan tiga pesan audio berbeda kepada
partisipan. Kesimpulan :
·
penyimpanan
item pada memori sensoris hanya berlangsung dalam waktu yang singkat, bahwa
memori telah hilang sebelum individu dapat mendata semua item tersebut di dalam
memori sensori-nya.
·
jumlah
angka maksimum yang dapat diingat secara tepat pada memori echoic adalah
sekitar 5 angka.
·
memori
echoic dapat bertahan selama 2 detik
Penemuan Terbaru
Mengenai Memori Echoic
Robert Crowder
(1982) menggunakkan teknik yang berbeda untuk meneliti memori echoic. Dia
memperdengarkan dua bebunyian vokal secara berurutan. Respon mereka
dipergunakan untuk mengkalkulasikan kemampuan diskriminasi, yaitu seberapa
tepat individu dapat membedakan dua suara yang berlainan.
Jenis Memori
Echoic
·
Short
auditory storage, yaitu merupakan penyimpanan sederhana yang tidak melibatkan
analisa stimulus dan bertahan kurang dari satu detik setelah stimulus auditori
menghilang.
·
Long
auditory storage, bertahan selama beberapa detik; material di dalam penyimpanan
ini sebagian mungkin telah dianalisa dan diubah.
2.
Short
Term Memory
Manfaat
ingatan jangka pendek :
1)
Mengurangi
kepadatan
2)
Memberi
gambaran tentang keadaan saat ini
3)
Merekam
rencana anda saat ini
4)
Memahami sebuah percakapan
Poin-poin penting
dalam short term memory
·
Posisi
kata menentukan proses pengingatan
·
Hubungan
antar poin yang diingat mempengaruhi ingatan
·
Banyaknya
digit juga mempengaruhi proses pengingatan
·
Bilangan
ajaib miller (7±2)
·
Kecemasan
tentang memori
The Code in Short-Term Memory
a.
Acoustic Coding in Short-Term Memory .
Wickelgren
menampilkan rekaman daftar 8 item, terdiri dari empat huruf dan empat digit
yang tersusun secara acak
4NF9G27P
Ketika
lupa Huruf terakhir, Orang cenderung menggantikannya dangan huruf dengan vocal
yang hampir sama.
b.
Visual Coding in Short-Term Memory .
Studi
oleh Posner dan Keele (1967).
A-A,
A-a, A-B, dan A-b
Posner
dan Keele menemukan bahwa orang akan memakan waktu lebih lama sekitar 1,5 detik
untuk memutuskan menjawab A-a daripada A-A Kode visual bisa disimpan di memori
jangka pendek untuk periode yang sangat singkat.namun, kode visual bisa cepat
digantikan oleh sebuah kode auditory.
c. Semantic Coding
in Short-Term Memory .
Studi
oleh Wickens dan koleganya (1976)
Proactive
Inhibition (PI) adalah
bahwa orang yang memiliki masalah mempelajari bahan baru karena materi
sebelumnya yang diperlajari tercampur dengan materi yang baru dipelajari.
Brown/
Peterson & Peterson tes Memori jangka pendek
XCJ,
HBR, STV, dan KRN akan mengalami bebas dari proactive inhibition;
penampilan yang baru, item yang berbeda tapi sama seperti item pertama, XCJ.
Karena berasal dari 3 hruf konsonan, inilah yang disebut dengan trigram.
Teori atkinson
Dalam suatu kegiatan belajar,
seseorang menerima informasi dan kemudian mengolah informasi tersebut di dalam memori. Atkinson dan Shiffrin (1968) mengajukan suatu teori atau
model tentang pemrosesan informasi dalam memori manusia
yang menyatakan bahwa informasi diproses dan disimpan dalam
3 (tiga) tahapan, yaitu Sensory Memory, Short-term Memory,
dan Long-term Memory (Huit, 2003; Flavell, 1985; Woolfolk,
2004; Gagne, 1985). Model pemrosesan informasi Atkinson dan Shiffrin ini dapat di gambarkan dengan diagram sebagai berikut:

Sensory Memory (SM)
Informasi masuk kedalam sistem pengolah informasi manusia melalui berbagai saluran sesuai dengan inderanya. Sistem persepsi bekerja pada informasiini untuk menciptakanapa yang kita pahami sebagai persepsi.
Karena keterbatasan kemampuan dan banyakny ainformasi
yang masuk, tidak semua informasi bisa diolah. Informasi
yang baru saja diterima ini disimpan dalam suatu ruang sementara (buffer) yang
disebut sensory memory. Durasi suatu informasi dapat tersimpan di dalam sensory memory ini sangat singkat, kurang dari 1/2 sekon untuk informasi
visual dan sekitar 3 sekon untuk informasi audio. Tahap pemrosesan informasi tahap pertama ini sangat penting karena menjad isyarat untuk dapat melakukan pemrosesan informasi di tahap berikutnya, sehingga perhatian pembelajar terhadap informasi yang baru diterimanya ini menjadi sangat diperlukan. Pembelajaran memberikan perhatian yang lebih terhadap informasi jika informasi tersebut memiliki fitur atau cirikhas yang menarik dan jika informasi tersebut mampu mengaktifkan pola pengetahuan yang telah di miliki sebelumnya (prior knowledge).
Short-term Memory (STM) atau "Working Memory"
Short-term Memory (STM) atau "Working Memory"
Short-term memory atau working memory berhubungan dengan apa yang sedang dipikirkan seseorang pada suatu saat ketika menerima stimulus dari lingkungan. Durasi suatu informasi tersimpan di dalam short-term
memory adalah 15 – 20 sekon. Durasi penyimpanan
di dalam short-term memory ini akan bertambah
lama, bisa menjadi sampai 20 menit, jika terdapat pengulangan informasi. Informasi yang masuk kedalam short-term memory berangsur-angsur menghilang ketika informasi tersebut tidak lagi diperlukan. Jika informasi dalam short-term
memory ini terus digunakan, maka lama-kelamaan informasi tersebut akan masuk ke dalam tahapan penyimpanan informasi berikutnya, yaitu long-term
memory.
Long-term Memory (LTM)
Long-term Memory (LTM)
Long-term memory merupakan memory penyimpanan yang relatif permanen, yang dapat menyimpan informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak diperlukan lagi.
Informasi yang tersimpan di dalam long-term memory diorganisir kedalam bentuk struktur pengetahuan tertentu, atau yang disebut dengan schema. Schema mengelompokkan elemen-elemen informasi sesuai dengan bagaimana nantinya informasi tersebut akan digunakan, sehingga schema memfasilitasi akses informasi di waktu mendatang ketika akan digunakan (proses memanggil kembali informasi).
Dengan demikian, keahlian seseorang berasal dari pengetahuan yang tersimpan dalam bentuk schema di
dalam long-term memory, bukan dari kemampuannya untuk melibatkan diri dengan elemen-elemen informasi yang belum terorganisasi di dalam long-term memory (Merrienboer dan Sweller, 2005).
Penyimpanan informasi dalam long-term memory dapat diumpamakan seperti peristiwa yang terjadi pada penulisan data kedalam disket atau hardisk komputer atau pun perekaman suara ke dalam kaset. Kapasitas penyimpanan dalam long-term memory ini dapat dikatakan takterbatas besarnya dengan durasi penyimpanan seumur hidup. Kapasitas penyimpanan disebut takterbatas dalam arti bahwa tidak ada seseorang
pun yang pernah kekurangan
“ruang” untuk menyimpan informasi baru, berapa pun umur orang
tersebut. Durasi penyimpanan seumur hidup diartikan sebagai informasi yang sudah masuk di dalam long-term memory
tidak akan pernahhilang, meskipun bisa saja terjadi informasi tersebut tidak berhasil diambil kembali (retrieval) karena beberapa alasan.
Working Memory
Konsep
short-term memory harus digantikan
dengan konsep working memory dikarenakan memory bersifat aktif tidak pasif. Working memory yaitu set penyimpanan
memori sementara yang secara aktif memanipulasi dan melatih informasi.
Working memory
mempertahankan informasi dalam keadaan aktif secara singkat sehingga kita bisa
melakukan sesuatu terhadap informasi tersebut. Working memory merupakan langkah kerja mental dimana informasi di
manipulasi dan dipadukan untuk membantu kita memahami bahasa tulisan dan lisan,
membuat keputusan dan pemecahan masalah. Terdapat 3 komponen dalam working
memory;
a.
Phonological
loop
Menurut model
Baddeley, phonological loop menyimpan
nomor yang terbatas dari suara, dan jejak memori mengalami kerusakan selama 2
detik kecuali materi tersebut diulang. Karena materi di phonological loop
terkodekan secara akustik, item yang terdengar sama juga membingungkan dengan
yang lainnya dan lebih mudah dilupakan.
b. Visuospatial
Sketch Pad.
Seperti phonological loop, kapasitas dari visuopatial sketch pad terbatas (Frick,
1988, 1990). Jika anda mencoba menyelesaikan masalah geometri dalam kertas
coretan yang terlalu kecil, anda akan melakukan beberapa kesalahan. Hampir
sama, ketika terlalu banyak item yang masuk kedalam sketch pad, anda tidak bisa
mengulang mereka secara cukup akurat menjadi suatu pengulangan yang baik. Perlu
diingat, bagaimanapun, bahwa kapasitas phonological loop dan visuospatial sketch pad berdiri sendiri.
Artinya mereka bekerja secara terpisah dan independent.
c.
Central Executive
Menurut model Baddeley,
central executive mengintergretasikan
informasi dari phonological loop dan visuospatial sketch pad, sebagiai dari
memori janka panjang; central executive
juga memainkan peraturan utama dalam atensi dan perencanaan dan pengaturan
perilaku dan juga pada central excutive memiliki keterbatasan kapasitas
(Baddley, 1988, 1992; Morris, 1987; Moris & Jones, 1990). Baddley
mengajukan bahwa central executive bekerja seperti supervisor atau scheduler.
Executive memutuskan dimana isu-isu patut memperoleh atensi atau perhatian dan
dimana seharusnya ditolak. Executive juga memilih strategi-strategi,
menggambarkan bagaimana agar bisa mengkatrol masalah.
Long Term Memory
1.
Konsepsi
Long Term Memory
Determinan dari
Akurasi
Keakuratan
dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu :
a.
recall
(pengingatan kembali) baik jika konteks pada waktu itu sesuai dengan konteks
pada saat encoding (pengkodean).
b. Karakteristik memori dalam LTM, Hal-hal yang termasuk dalam LTM, Yang
termasuk dalam very long term memory.
1.
Karakteristik memori dalam LTM :
·
Tetap
·
Hilang, tertutup
·
Rusak karena syarafnya terganggu.
2.
Hal-hal yang termasuk dalam LTM :
·
Pengetahuan
·
Kepercayaan
·
Sistem
nilai
·
Bahasa
dan seni
·
Keterampilan
motorik
·
Spatial
mode (ruangan).
3.
Yang termasuk dalam very long term memory :
·
Ingatan
teman sekelas masa lalu.
·
Bahasa
asing.
·
Mata
pelajaran.
·
Foto
Memori Eksplisit dan Memori
Implisit
Pada penhitungan
memori eksplisit dibutuhkan peserta untuk mengingat informasi. Penghitungan
yang paling umum pada memori eksplisit adalah dengan recall, di mana para
peserta harus mengembangkan item yang telah dipelajari dari awal. Penghitungan
lain dengan recognition, di mana para peserta harus mengidentifikasi item yang
mana yang ada pada daftar yang telah muncul pada daftar sebelumnya.
Pengukuran
memori implisit membutuhkan peserta untuk menunjukkan sebuah tugas untuk
melakukan sesuatu. Memori implisit menunjukkan afek dari pengalaman sebelumnya
yang muncul pada perilaku yang tampak, ketika kita tidak membuat usaha yang
sadar untuk merecall masa lalu.
Faktor-faktor
yang menentukan akurasi :
1.
Efek
konteks
2.
Mood
3.
Kongruensi
dari mood
4.
Kehalian
Autobiografi
memori
Memori
melibatkan pengalaman personal. Memori tentang peristiwa pada
kehidupan seseorang seringkali
mengandung banyak muatan emosi. Memori sanggup bertahan selama bertahun-tahun.
Contohnya, memori tentang tahun pertama kuliah, memori tentang ulang tahun yang
paling berkesan.
a.
Flashbulb memori
Rekaman
gamblang dan relatif permanen tentang situasi peristiwa yang penting,
mengejutkan, cenderung tidak terduga, dan melibatkan emosi. Contoh, bom bali,
bencana tsunami.
b.
Skemata
Skema
merupakan represenasi mental tentang suatu kelas orang, objek, peristiwa, atau
situasi. Contoh, skema makan di restoran mencakup pengetahuan bahwa seseorang
biasanya memesan hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup.
c.
Memory for action
Proses
yang mencoba mendiskriminasikan antara memori nyata dengan peristiwa pada
imajinasi kita. Contoh, Amir meminjam buku. Amir jelas mengingat bahwa ia sudah
mengembalikan buku itu pada Amat. Keesokan harinya, Amir menemukan bahwa buku
amat masih di rumah, belum dikembalikan.
d.
Eyewitness Testimony (pendapat saksi mata)
Faktor
yang mempengaruhi pendapat saksi mata mengenai wajah seseorang meliputi waktu
dan perhatian ketika meihat wajah tersebut (apakah ia melihatnya dengan
sungguh-sungguh atau hanya sekilas), bias ras, lamanya waktu penyimpanan, dan
informasi yang menyesatkan (misleading information). Ketika informasi yang
menyesatkan dikemukakan oleh seorang saksi mata setelah suatu peristiwa
terjadi, informasi dari saksi tersebut bisa saja salah, meskipun ia percaya
bahwa apa yang dikatakannya benar.
Meningkatkan
Memori
Metode Meningkatkan Memori :
1.
Visual
Imagery
2.
Metode
lokus
3.
Organisasi
a.
Chunking
b.
Hierarki
c.
teknik
huruf pertama
d.
teknik
bercerita
Strategi meningkatkan memori :
1.
Bantuan
eksternal
2.
Praktek
3.
Pendekatan
multimodal
4.
Metamemory
No comments:
Post a Comment