Monday, November 11, 2013

Psikologi Industri dan Organisasi : Job Satifiscation (Kepuasan kerja)



Kepuasan kerja
1.      Definisi kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif dan negatif serta sikap seseorang terhadap salah satu pekerjaan. Atau hasil keseluruhan dari derajat suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaan. Kepuasan kerja terdiri dari perasaan dan sikap yang dimiliki seseorang terhadap salah satu pekerjaan
Semua aspek pekerjaan tertentu yaitu baik atau buruk, positif dan negatif. Itu semua cenderung untuk berkontribusi terhadap pengembangan perasaan kepuasan atau ketidakpuasan dalam bekerja. Didalam kepuasan kerja terdapat dua pendekatan konseptulisasi yaitu :
a.       Pendekatan global : kepuasan kerja dilihat sebagai keseluruhan yang dapat membangun kepuasan kerja, atau yang mempertimbangkan kepuasan pekerjaan secara keseluruha. Pada pendekatan ini baik ada respon maupun ga ada respon, baik skala reting tunggal maupun sekelompok item kecil yang mengukur kepuasan kerja secara keseluruhan.
b.      Pendekatan facet   : pendekatan yang mempertimbangkan kepuasan kerja yang terdiri dari perasaan dan sikap yang mengenai sejumlah element yang beda atau aspek dari pekerjaan itu  dan kepuasan kerja dilihat dari unsur-unsur individu atau segi. Pendektan ini masing-masing mempetimbangkan aspek individual dengan asumsi bahwa seorang pekerja mungkin merasa puas dengan beberapa aspek seperti jumlah bayar, atau tidak puas dengan orang lain seperti kualitas pengawasan dan kesempatan promosi.
2.      Pengukuran kepuasan kerja
Dalam kepuasan kerja juga terdapat strategi-strategi yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja diantaranya sebagai berikut :
a.       Wawancara
b.      Pertemuan kelompok
c.       Macam-macam struktur
d.      Metode paper dan pensil
e.       Skala penilaian atau kosioner
Dan didalam pengukuran kerja terdapat dua survey standar yang paling banyak digunakan dalam kepuasan kerja yaitu :
a.       Minnesota kuesioner (MSQ) : skala penilain untuk para pekerja dari tingkat kepuasan dan ketidakpuasan kerja mereka yang dilihat dari 20 aspek pekerjaan diantaranya adalah konpentasi atasan, kondisi kerja, konpensasi, tugas-tugas dan tingkat tanggung jawab pekerjaan dan kesempatan untuk meningkatkan peringkat. 
b.      Indeks pekerjaan deskriptif (JDI) : JDI  ini lebih sederhana dibandingkan dengan MSQ karena MSQ hanya mengukur 5 aspek saja sedangkan MSQ 20 dan yang diukur oleh JDI yaitu pekerjaan, pengawasan, gaji, promosi dan rekan kerja.

3.      Job satisfaction and job performance ( kepuasan kerja dan prestasi kerja )
Teori dua faktor dan model karekteristik pekerjaan dari Herzberg merupakan teori tentang
kepuasan dalam bekerja dan juga merupakan motivasi
Kedua teori tersebut menekankan bahwa kepuasan dengan pekerjaan adalah kunci untuk menentukan motivasi.
Kemudian teori Porter Lawler yang mengatakan *hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja dimediasi oleh penghargaanyang berhubungan dengan pekerjaan*.
Prestasi kerja seorang pekerja ketika diberikan suatu penghargaan (dapat berupa uang,atau promosi kenaikkan jabatan) yang sesuai dengan hasil jerih payahya ( yang sebanding )
akan menghasilkan kinerja /produktivitas tinggi.
Perasaan diperlakukan dengan adil (sebanding dengan hasil jerih payahnya) merupakan faktor paling penting yang menentukan kepuasan dalam bekerja.

ORGANIZATIONAL COMMITMENT ( Komitmen Organisasi )
           
Komitmen organisasi mengacu pada :
1.      Komitmen Afektif : yaitu hubungn emosional pekerja terhadap organisasi
Contoh : seorang pekerja yang senang dengan pekerjaannya mengakibatkan kerjanya     lebih baik ,tidak bosan.
2.      Komitmen Berkelanjutan : yaitu komitmen untuk tetap berada dalam organisasi
Contoh : betah bekerja di perusahaan.
           3.   Komitmen normatif : tugas atau kewajiban untuk tetap berada di perusahaan.
            Contoh : tidak ingin pindah kerja.
4.      Increasing  job satisfaction and organizational commitment
Telah banyak teknik yang digunakan untuk mencoba meningkatkan kepuasan pekerjaan pada karyawan yaitu dengan mengubah struktur pekerjaan, yaitu perubahannya seperti berikut :
1.      Perubahan struktur pekerjaan
a.       Job rotation : yaitu gerakan yang sistematis pada pekerja dari jenis tugas yang lain atau berbeda itu dilakukan untuk mengurangi kebosanan dan monoton pada pekerjaan ( serta pelatihan pekerjaan untuk tugas yang berbeda )
b.      Job enlargement : perluasan pada pekerjaan yang bertujuan untuk memasukan tambahan tugas pekerjaan yang lebih bervariasi. Atau perluasan kerja adalah praktek yang memungkinkan pekerja untuk mengambil tambahan tugas yang bervariasi dalam upaya untu membuat mereka merasa bahwa mereka adalah anggota yang lebih berharga dibandingkan dengan organisasi. 
c.       Job enrichment :yaitu pekerjaan yang diperkaya dengan cara memperbanyak tugas karena ini juga dapat meningkatkan kepuasan kerja, karena pengayaan pekerjaan melibatkan tingkat tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan tertentu dengan membiarkan para pekerja mengeluarkan pendapat tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan mereka sendiri.
2.      Perubahan struktur membayar( changes in pay structure)
a.       Skill-based pay : yaitu sebuah sistem kompensasi dimana pekerja dibayar berdasarkan pengetahuan dan keterampilan mereka dan bukan pada posisi mereka diorganisasi.
b.      Merit pay :  yaitu sebuah sistem kompensasi dimana karyawan menerima tingkatan dasar dan mendapatkan bayaran tambahan berdasarkan kinerjanya.
c.       Gainsharing : yaitu sistem kompensasi berdasarkan kinerja kelompok yang efektif
d.      Profit sharing : yaitu bagi hasil dari sebuah rencana yang dimana seluruh karyawan menerima bagian kecil dari keuntungan organisasi.
3.      Jadwal kerja yang fleksibel ( flexible work schedules ) :
Strategi lain untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan komitmennya adalah memberikan alternative atau jadwal kerja yang fleksibel, jika jadwal kerja yang fleksibel itu memberikan control yang lebih besar untuk hari kerja mereka. Jadwalnya  seperti berikut   
a.       Compressed workweeks : yaitu sistem dimana pekerja mengurangi jumlah hari kerja mereka dan untuk menggantinya mereka menambahkan jam kerja mereka perhari.
b.      Flextime : karyawan yang melakukan sejumlah pekerjaan tertentu perjam dalam seminggu namun menawarkan fleksibilitas dalam hal waktu awal dan akhir untuk setiap hari.
5.      Positive employee attitudes and behaviors (OCB)
a.       Organizational citizenship behaviors
Yaitu sebuah upaya perilaku organisasi kewarganegaraan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang ingin memajukan atau mempromosikan oraganisasi kerja beserta tujuannya. Atau Adalah orang  yang cinta kepada organisasi hingga orang tersebut rela datang lebih awal untuk kemajuan organisasi.
Menurut Podsakoff OCB dapat mempengaruhi keefektifan organisasi alasannya yaitu :
1.      OCB dapat membantu meningkatkan produktifitas   kerja
2.      OCB dapat membantu meningkatkan produktifias manajerial
3.      OCB dapat membantu mengefisienkan penggunaan sumber daya organisasional untuk                                                           tujuan2 produktif.
4.      OCB dapat menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan sumber daya organisasional untuk tujuan2 pemeliharaan karyawan.
5.      OCB dapat dijadikan sebagai dasar yang efektif untuk aktivitas2 koordinasi antara anggota2 tim dan antar kelompok kerja.
6.      OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan SDM yang handal dengan memberikan kesan bahwa organisasi merupakan tempat kerja yang lebih menarik.
7.      OCB dapat meningkatkan stabilitas2 kinerja organisasi
8.      OCB dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan2 lingkungan bisnisnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan :
1.      Perilaku yang bersifat sukarela,bukan merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal2 yang mengedepankan kepentingan organisasi.
2.      Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan kinerja dan tidak diperintah secara formal.
3.      Tidak berkaitan langsung dengan sistem reward artinya perilaku melakukan peran yang dilakukan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk uang.

POSITIVE  AFFECT AND EMPLOYEE ( Pengaruh2 yang positif dan kesejahteraan karyawan )
Yaitu memberikan motivasi oleh atasan kepada karyawannya,motivasi berperan penting dalam membangun mental dan memacu semangat para karyawannya.
Seorang pemimpin yang baik dapat memberikan sebuah motivasi yang baik,pasti membuat pemimpin tersebut disegani dan ada perasaan khusus di dalam seorang karyawan agar terus bekerja lebih baik dari yang dicapai sekarang dan akan terus meningkatkan kinerja dan kualitas kerja.
Demikian juda dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup dalam lingkungan kerja perusahaan terhadap kinerja karyawan.





     


No comments:

Post a Comment