Monday, November 11, 2013

Skripsi Psikologi :


Dikumpulkan tanggal

Diserahkan pada :



29 May 2013




PENYUSUNAN ALAT UKUR SELF EFFICACY PADA MAHASISWA PSIKOLOGI YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Konstruksi Test


Disusun oleh :
ADE PURNAMA YUDHA PUTRA
7111101157
KELAS 6 C


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi yang merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah. Sedang orang yang belajar diperguruan tinggi dikenal sebagai mahasiswa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990).
Salah satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi adalah pembuatan skripsi. Namun, ada juga beberapa perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk membuat tugas karya akhir sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjananya. Tugas karya akhir merupakan suatu hasil pemikiran dan analisis penulis terhadap suatu objek atau masalah, biasanya berbentuk kajian literatur yang dibuat berdasarkan kekhasan keilmuan masing-masing program studi. Sedang skripsi merupakan suatu bentuk karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan akademisnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990).
Seringkali mahasiswa memiliki persepsi bahwa dia tidak mampu untuk menyelesaikan tugas pembuatan skripsinya. Persepsi atau keyakinan terhadap ketidak mampuan diri ini berkaitan erat dengan tinggi atau rendahnya tingkat self efficacy mahasiswa tersebut.
Self efficacy adalah penilaian seseorang tentang apa yang dapat ia lakukan dengan ketrampilan apapun yang dimilikinya (Bandura, 1986). Lebih lanjut lagi, Bandura (dalam Schultz dan Schultz, 2005) menyatakan bahwa self efficacy merupakan sebuah bentuk persepsi yang berkaitan dengan kontrol yang dipunyai oleh seseorang dalam hidupnya. Schultz dan Schultz (2005) menyimpulkan adanya perbedaan antara orang yang memiliki self efficacy rendah dan tinggi. Seseorang yang memiliki self efficacy rendah akan cenderung merasa helpless, tidak mampu melakukan pengaturan pada keadaan yang terjadi dalam hidupnya.  Pada saat mereka menghadapi hambatan, mereka akan dengan cepat menyerah, bila pada usaha pertama sudah mengalami kegagalan. Seseorang yang memiliki self efficacy sangat rendah tidak akan melakukan upaya apapun untuk mengatasi hambatan yang ada, karena mereka percaya bahwa tindakan yang mereka lakukan tidak akan membawa pengaruh apapun. Self efficacy yang rendah dapat merusak motivasi, menurunkan aspirasi, mengganggu kemampuan kognitif, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan fisik.
Di sisi lain, seseorang yang memiliki self efficacy tinggi percaya bahwa mereka dapat menanggulangi kejadian dan situasi secara efektif. Mereka mempunyai kepercayaan diri yang tinggi berkaitan dengan kemampuan mereka dibanding dengan orang yang memiliki self efficacy rendah, dan mereka hanya menunjukkan sedikit keraguan terhadap diri sendiri. Mereka melihat kesulitan yang ada adalah sebagai sesuatu yang menantang, dibandingkan sebagai sesuatu yang mengancam, mereka juga secara aktif selalu berusaha menemukan situasi - situasi baru. Tingginya self efficacy menurunkan rasa takut akan kegagalan, meningkatkan aspirasi, meningkatkan cara penyelesaian masalah, dan kemampuan berpikir analitis. Dalam proses pembuatan skripsi mahasiswa diharapkan memiliki self efficacy yang tinggi agar memberikan hasil unjuk kerja yang baik yaitu penyelesaian pembuatan tugas skripsinya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Bandura dan Locke; Stajkovic dan Luthans (dalam John, 2005) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat tinggi antara self efficacy dengan performance. Semakin tinggi self efficacy maka semakin baik pula hasil kerja seseorang.
Self-efficacy pada mahasiswa yang menyusun skripsi dapat di ukur dari tiga dimensi yaitu magnitude, strength, dan generality.
Dalam hal ini magnitude merupakan tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas. Yaitu tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan tuntutan selama melakukan bimbingan skripsi.
Mahasiswa yang mempunyai magnitude yang tinggi dalam menyusun skripsi akan mampu menilai hambatan-hambatan dalam menyelesaikan skripsi, mengetahui hambatan-hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa dapat mengatur motivasi dan aktifitas belajar untuk dapat mempunyai keterampilan dalam menyelesaikan skripsi, sehingga mahasiswa dapat menentukan minat dan target dalam menyelesaikan skripsi. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki magnitude yang rendah ketika menyelesaikan skripsi tidak mampu untuk menilai tuntutan-tuntutan dalam menyelesaikan skripsi, tidak dapat mengetahui hambatan-hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi.
Merupakan seberapa besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.
Mahasiswa yang memiliki strength yang tinggi dalam menyusun skripsi yakin memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam mengerjakan skripsi, mempunyai konsistensi dalam menyusun skripsi, mahasiswa tersebut yakin dapat memfokuskan dirinya untuk menyelesaikan skripsinya, dengan yakin memiliki konsistensi yang tinggi dalam menyusun skripsi, mahasiswa tersebut yakin dapat meningkatkan usaha-usahanya ketika ia mengalami kegagalan atau ketika mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi. Sedangkan mahasiwa yang memiliki strength yang rendah tidak yakin memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam mengerjakan skripsi, tidak memiliki konsistensi dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa tersebut tidak yakin dapat fokus dalam menyusun skripsi, dengan tidak yakin dapat konsisten dalam menyusun skripsi..
Dimensi Generality dapat mengukur bagaimana mahasiswa yang menyusun skripsi dapat menggeneralisasikan tugas-tugas dan pengalam-pengalaman sebelumnya untuk dijadikan sebagai suatu pengalaman yang dapat membantu ketika menyusun skripsi.
 Mahasiswa yang mempunyai Generality yang tinggi dalam menyusun skripsi dapat menggeneralisasikan pengalaman-pengalaman menyelesaikan tugas yang terdahulu sebagai pengalaman yang dapat membantu dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa tersebut dapat menjadikan cara-cara atau strategi-strategi menyelesaikan tugas masa lalu untuk diterapkan di dalam menyusun skripsi, sehingga dalam menyusun skripsi mempunyai strategi-strategi yang dapat memperlancar dalam menyusun skripsi. Walaupun pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan tugas mengalami kegagalan, tidak menjadikan pengalaman menyelesaikan tugas tersebut sebagai hambatan, namun menjadi pengalaman untuk mengkoreksi cara-cara atau strategi-strategi tersebut agar lebih baik dan dapat memperlancar proses penyusunan skripsi.
Sedangkan mahasiswa yang mempunyai Generality yang rendah dalam menyusun skripsi menganggap pengalaman-pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan tugas sebagai hambatan, sehingga mahasiswa tersebut memperlambat dalam menyelesaikan skripsi, dan tidak memakai cara-cara atau strategi pengalaman-pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan tugas untuk dipakai dalam menyusun skripsi, sehingga proses menyusun skripsi terhambat.
Dari hasil interview dari 10 orang (angkatan 2009) mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi menyatakan bahwa mereka menetapkan target untuk menyelesaikan skripsi ( 4 orang), mereka menetapkan target agar bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu. Dan 6 orang lainnya yang tidak menetapkan target karena merasa bahwa dosen pembimbing akan membantu dan  cenderung merasa tergantung dengan dosen pembimbing dengan target waktu penyelesaian skripsi. Dan dari 10 orang yang diinterview, 5 orang menyatakan bahwa ia yakin akan menyelesaikan skripsi tepat waktu dan tidak telat untuk wisuda.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk menyusun suatu alat ukur yang dapat mengukur derajat self efficacy mahasiswa fakultas psikologi Universitas jenderal achmad yani yang sedang mengerjkan skripsi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.   Dasar Teori Self Efficacy
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai definisi self efficacy, fungsi self efficacy, dan faktor yang mempengaruhi self efficacy.

2.1.1. Definisi Self Efficacy
Self efficacy menurut Bandura (1997) didefinisikan sebagai: “perceived self efficacy refers to beliefs in one’s capabilities to organize and executer the courses of action required to produce given attainments “.
Sejalan dengan itu, Myers (1994) menyatakan bahwa self efficacy adalah: “A sense that one is competent and effective. Distinguished from self esteem, a sense of one’s self worth. A bombardier might feel high self efficacy and low self esteem”(hal 81).
Panjares (dalam Woolfolk, 2004) menambahkan bahwa self efficacy adalah: sebuah penilaian spesifik yang berkaitan dengan konteks mengenai kompetensi untuk mengerjakan sebuah tugas spesifik. Woolfolk (2004) juga menyebutkan bahwa self efficacy adalah kepercayaan mengenai kompetensi personal dalam sebuah situasi khusus.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah penilaian seseorang tentang apa yang dapat dilakukan dengan ketrampilan apapun yang dimilikinya. Penilaian atau perasaan itu berkaitan dengan kompetensi dan efektifitas.

2.1.2. Fungsi Self Efficacy
Self efficacy yang dipersepsikan tidak hanya sekedar perkiraan tentang tindakan apa yang akan dilakukan pada masa mendatang (Bandura, 1986). Keyakinan seseorang mengenai kemampuan diri juga berfungsi sebagai suatu determinan bagaimana individu tersebut berperilaku, berpola pikir, dan bereaksi emosional terhadap situasi-situasi yang sedang dialami. Keyakinan diri juga memberikan kontribusi terhadap kualitas dari fungsi psikososial seseorang.
Bandura (1986) menjelaskan fungsi dan berbagai dampak dari penilaian self efficacy antara lain sebagai berikut:
a.       Perilaku memilih.
Dalam kehidupan sehari-hari, individu seringkali dihadapkan dengan pengambilan keputusan, meliputi pemilihan tindakan dan lingkungan sosial yang ditentukan dari penilaian efficacy individu. Seseorang cenderung untuk menghindar dari tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan diri mereka, dan sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas yang dinilai mampu untuk mereka lakukan (Bandura, 1977b, dalam Bandura, 1986). Self efficacy yang tinggi akan dapat memacu keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau tugas yang kemudian akan meningkatkan kompetensi seseorang. Sebaliknya, self efficacy yang rendah dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan kegiatan sehingga dapat menghambat perkembangan potensi yang dimilikinya.
Seseorang yang memiliki penilaian self efficacy-nya secara berlebihan cenderung akan menjalankan kegiatan yang jelas di atas jangkauandengan kegagalan kemampuannya. Akibatnya dia akan mengalami kesulitan-kesulitan yang berakhir yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan hal ini bisa mengurangi kredibilitasnya. Sebaliknya, seseorang yang menganggap rendah kemampuannya juga akan mengalami kerugian, walaupun kondisi ini lebih seperti memberi batasan pada diri sendiri daripada suatu bentuk keengganan. Melalui kegagalan dalam mengembangkan potensi kemampuan yang dimiliki dan membatasi kegiatan-kegiatannya, seseorang dapat memutuskan dirinya dari banyak pengalaman berharga. Seharusnya ia berusaha untuk mencoba tugas-tugas yang memiliki penilaian yang penting, tetapi ia justru menciptakan suatu halangan internal dalam menampilkan kinerja yang efektif melalui pendekatan dirinya pada keraguan (Bandura, 1986).
b.      Usaha yang dilakukan dan daya tahan
Penilaian terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang, maka akan semakin besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self efficacy tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali (Bandura dan Cervone; Brown dan Inouye; Schunk; Winberg, Gould, dan Jackson, dalam Bandura, 1986).
c.       Pola berpikir dan reaksi emosi.
Penilaian mengenai kemampuan seseorang juga mempengaruhi pola berpikir dan reaksi emosionalnya selama interaksi aktual dan terantisipasi dengan lingkungan. Individu yang menilai dirinya memiliki self efficacy rendah, merasa tidak mampu dalam mengatasi masalah atau tuntutan lingkungan, hanya akan terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir kesulitan yang mungkin timbul lebih berat dari kenyataannya (Beck; Lazarus dan Launier; Meichenbaum; Sarason, dalam Bandura, 1986). Sebaliknya, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan lebih memusatkan perhatian dan mengeluarkan usaha yang lebih besar terhadap situasi yang dihadapinya, dan setiap hambatan yang muncul akan mendorongnya untuk berusaha lebih keras lagi.
Self efficacy juga dapat membentuk pola berpikir kausal (Collin, dalam Bandura, 1986). Dalam mengatasi persoalan yang sulit, individu yang memiliki self efficacy tinggi akan menganggap kegagalan terjadi karena kurangnya usaha yang dilakukan, sedang yang memiliki self efficacy rendah lebih menganggap kegagalan disebabkan kurangnya kemampuan yang ia miliki.

d.      Perwujudan dari keterampilan yang dimiliki.
Banyak penelitian membuktikan bahwa self efficacy dapat meningkatkan kualitas dari fungsi psikososial seseorang (Bandura, 1986). Seseorang yang memandang dirinya sebagai orang yang self efficacy-nya tinggi akan membentuk tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri yang menunjukkan minat dan keterlibatan dalam suatu kegiatan. Mereka akan meningkatkan usaha jika kinerja yang dilakukan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan, menjadikan kegagalan sebagai pendorong untuk mencapai keberhasilan, dan memiliki tingkat stres yang rendah bila menghadapi situasi yang menekan. Individu yang memiliki self efficacy rendah biasanya akan menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha yang dilakukan dan mudah menyerah menghadapi kesulitan, mengurangi perhatian terhadap tugas, tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami stress dalam situasi yang menekan.

2.1.3.    Faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy
Menurut Bandura (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi self efficacy dapat diperoleh dari empat prinsip sumber informasi yaitu: (1) pencapaian kinerja (performance attainment), (2) pengalaman orang lain (vicarious experience), (3) persuasi verbal (verbal persuasion), dan (4) keadaan dan reaksi fisiologis (physiological state).

a.       Pencapaian kinerja (Performance attainment)
Hasil yang didapatkan secara nyata merupakan sumber penting tentang informasi self efficacy karena didasari oleh pengalaman otentik yang telah dikuasai (Bandura,Adam, dan Beyer; Biran dan Wilson; Feltz, Landers, dan Raeder, dalam Bandura, 1986). Keberhasilan yang diperoleh akan membawa seseorang pada tingkat self efficacy yang lebih tinggi, sedang kegagalan akan merendahkan self efficacy, terutama jika kegagalan tersebut terjadi pada awal pengerjaan tugas dan bukan disebabkan oleh kurangnya usaha atau juga karena hambatan dari faktor eksternal. Keberhasilan yang terjadi karena bantuan dari faktor eksternal atau keberhasilan yang dicapai dianggap bukan sebagai hasil dari kemampuan sendiri tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap peningkatan self efficacy. Besarnya nilai yang diberikan dari pengalaman baru tergantung pada sifat dan kekuatan dari persepsi diri yang ada sebelumnya. Setelah self efficacy terbentuk karena keberhasilan yang berulang, kegagalan yang muncul tidak memberikan dampak yang besar terhadap penilaian individu terhadap kemampuannya.

b.      Pengalaman orang lain (vicarious experience).
Self efficacy dapat juga dipengaruhi karena pengalaman dari orang lain. Individu yang melihat atau mengamati orang lain yang mencapai keberhasilan dapat menimbulkan persepsi self efficacy-nya. Dengan melihat keberhasilan orang lain, individu dapat meyakinkan dirinya bahwa ia juga bisa untuk mencapai hal yang sama dengan orang yang dia amati. Ia juga meyakinkan dirinya bahwa jika orang lain bisa melakukannya, ia juga harus dapat melakukannya. Jika seseorang melihat bahwa orang lain yang memiliki kemampuan yang sama ternyata gagal meskipun ia telah berusaha dengan keras, maka dapat menurunkan penilaiannya terhadap kemampuan dia sendiri dan juga akan mengurangi usaha yang akan dilakukan (Brown dan Inouye, dalam Bandura, 1986).
Ada kondisi-kondisi dimana penilaian terhadap self efficacy khususnya sensitif pada informasi dari orang lain. Pertama adalah ketidak pastian mengenai kemampuan yang dimiliki individu. Self efficacy dapat diubah melalui pengaruh modeling yang relevan ketika seseorang memiliki sedikit pengalaman sebagai dasar penilaian kemampuannya. Karena pengetahuan yang dimiliki tentang kemampuan diri sendiri sangat terbatas, maka individu tersebut lebih bergantung pada indikator yang dicontohkan (Takata dan Takata, dalam Bandura, 1986). Kedua adalah penilaian self efficacy selalu berdasarkan kriteria dimana kemampuan dievaluasi (Festinger; Suls dan Miller, dalam Bandura, 1986). Kegiatan yang bisa memberikan informasi eksternal mengenai tingkat kinerja dijadikan dasar untuk menilai kemampuan seseorang. Tetapi, sebagian besar kinerja tidak memberikan informasi yang cukup memenuhi, sehingga penilaian self efficacy diukur melalui membandingkannya dengan kinerja dari orang lain (Bandura, 1986).

c.       Persuasi verbal (Verbal Persuasion)
Persuasi verbal digunakan untuk memberikan keyakinan kepada seseorang bahwa ia memiliki suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai apa yang diinginkan. Seseorang yang berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukkan suatu usaha yang lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keraguan dan hanya memikirkan kekurangan diri ketika menghadapi suatu kesulitan. Namun, peningkatan keyakinan individu yang tidak realistis mengenai kemampuan diri hanya akan menemui kegagalan. Hal ini dapat menghilangkan kepercayaan orang lain kepada orang yang mempersuasi dan juga akan mengurangi self efficacy orang yang dipersuasi.

d.      Keadaan dan reaksi fisiologis (Physiological state)
Seseorang menjadikan keadaan fisiologisnya sebagai sumber informasi untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan dirinya. Individu merasa gejala-gejala somatik atau ketegangan yang timbul dalam situasi yang menekan sebagai pertanda bahwa ia tidak dapat untuk menguasai keadaan atau mengalami kegagalan dan hal ini dapat menurunkan kinerjanya. Dalam kegiatan yang membutuhkan kekuatan dan stamina tubuh, seseorang merasa bahwa keletihan dan rasa sakit yang dia alami merupakan tanda - tanda kelemahan fisik, dan hal ini menurunkan keyakinan akan kemampuan fisiknya.

2.2.  Definisi Konseptual
Self efficacy menurut Bandura (1997) didefinisikan sebagai: “perceived self efficacy refers to beliefs in one’s capabilities to organize and executer the courses of action required to produce given attainments “.
Self efficacy merupakan suatu keyakinan sesorang akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk mencapai tipe – tipe kerja yang dimaksud, yaitu dapat menampilkan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai tampilan atau hasil yang diinginkan darituntutan tugas yang diberikan.
Adapun keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya tersebut mencakup dimensi magnitude, strength, dan generality.

2.3.  Definisi Operasional
Dalam rangka memperoleh data yang relevan dengan hipotesis penelitian, maka perlu diadakan pengukuran terhadap variable yang telah di definisikan secara konseptual. Pengukuran terhadap variable tersebut dapat dilakukan setelah terlebih dahulu dibuat definisi variable secara operasional. Melalui definisi operasional ini ditetapkan langkah – langkah pelaksanaan dan pengukuran yang menggambarkan konsep variable yang hendak diukur.
Self efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki oleh mahasiswa akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan ketika bimbingan skripsi untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan dari tuntutan tugas pembuatan skripsi. Untuk mengukur self efficacy didapatkan dari hasil skor total questioner self efficacy yang meliputi tiga dimensi, Menurut Bandura (1977), dimensi dalam self efficacy meliputi :
1)      Magnitude of self efficacy
Dalam hal ini magnitude merupakan tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas. Yaitu tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan tuntutan selama melakukan bimbingan skripsi.
·         Penilaian individu terhadap derajat kesulitan skripsi
·         Pemilihan perilaku yang akan dicoba atau dikehendaki berdasarkan pengharapan efikasi pada tingkat kesulitan tugas (level of difficulty).
·         Keyakinan mahasiswa akan sejauh mana kemampuannya untuk dapat mengatasi kesulitan dan tantangan dari tugas yang dihadapi berkaitan dengan aktivitas penyusunan skripsi.
2)      Strength of self efficacy
Merupakan seberapa besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.
·         Yakin terhadap kompetensi diri untuk mengerjakan skripsi.
·         Yakin dapat melaksanakan tugas dengan kemampuan yang dimiliki
·         Memiliki keyakinan yang positif akan keberhasilannya mengatsi dan memenuhi tuntutan tugas skripsi yang diberikan.
·         Ketekunan.
3)      Generality of self efficacy
Merupakan sebagai keleluasaan dari bentuk self efficacy yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.
·         Yakin mampu mengambil hikmah dari keberhasilan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit dan Kontest.
·         Yakin mampu mengambil hikmah dari kegagalan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit dan Kontest .
·         Yakin mampu memberikan dukungan pada diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi.
BAB III
PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Penelitian dan subjek penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Jenderal Achmad Yani Fakultas Psikologi. Alasan peneliti mengambil sampel di Universitas Jenderal Achmad Yani Fakultas Psikologi karena mahasiswa yang mengerjakan skripsi.
3.2. Karakteristik Sampel
Dengan karakteristik, sampel sebagai berikut :
·         Mahasiswa Unjani Fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi.
·         Jenis kelamin pria dan wanita.
3.3. Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang (n = 30) mahasiswa dan mahasiswi Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani yang sedang mengerjakan skripsi.
3.4. Kisi – kisi alat ukur
Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang dirancang berdasarkan indikator-indikator yang berada pada definisi operasional, yang diturunkan dari konsep teori yang digunakan.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self efficacy  yang diturunkan berdasarkan konsep Self Efficacy dari Bandura (1997), yang meliputi tiga dimensi self efficacy. Meliputi Magnitude, Strength, dan Generality.  
Skala self efficacy yang digunakan disusun dengan berdasarkan pada skala Likert, yang dimodifikasi menjadi 4 alternatif jawaban. Hal tersebut dilakukan dengan alasan :
·         Dengan disediakannya jawaban di tengah, akan menimbulkan kecenderungan untuk menjawab di tengah, selain itu juga menunjukan keragu-raguan atau netral.
·         Maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat kecenderungan pendapat responden kearah yang tidak sesuai, sehingga dapat mengurangi data penelitian yang hilang. (Sutrisno Hadi, 1991).

Kriteria penilaian skala pada alat ukur ini adalah sebagai berikut:
Item Positif
Sangat Setuju (SS)
4
Setuju (S)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1

Item Negatif
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
2
Tidak Setuju (TS)
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
4



Variabel
Dimensi
Indikator
Item / Pernyataan
Self efficacy menurut Bandura (1997) didefinisikan sebagai: “perceived self efficacy refers to beliefs in one’s capabilities to organize and executer the courses of action required to produce given attainments “.
Self efficacy merupakan suatu keyakinan sesorang akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk mencapai tipe – tipe kerja yang dimaksud, yaitu dapat menampilkan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai tampilan atau hasil yang diinginkan darituntutan tugas yang diberikan.

Magnitude
Dalam hal ini magnitude merupakan tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas. Yaitu tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan tuntutan selama melakukan bimbingan skripsi.

·         Penilaian individu terhadap derajat kesulitan skripsi

1.   Saya menilai skripsi merupakan sebuah hal yang sulit untuk saya kerjakan. (+)
2.   Skripsi merupakan hal yang saya rasa cukup susah untuk saya kerjakan. (+)
3.   Saya mampu menilai seberapa sulit skripsi untuk saya kerjakan. (+)
4.   Ketika mengerjakan skripsi saya merasa bahwa skripsi adalah hal  yang sulit untuk saya kerjakan. (+)
5.   Saya merasa bahwa skripsi cukup mudah untuk saya kerjakan. (-)
·         Pemilihan perilaku yang akan dicoba atau dikehendaki berdasarkan pengharapan efikasi pada tingkat kesulitan tugas (level of difficulty)
1.   Saya membuat persiapan terlebih dahulu sebelum menerjakan skripsi agar pada saat mengerjakan skripsi dapat berjalan dengan baik. (+)
2.   Saya mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan dalam mengerjakan skripsi. (+)
3.   Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya mencapai tujuan yang di harapkan. (+)
4.   Saya mampu berusaha sendiri untuk mengatasi kesulitan pada waktu mengerjakan skripsi sebelum meminta bantuan pada orang lain. (+)
5.   Dalam mengerjakan skripsi, saya merasa kurang mampu mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan. (-)
·         Keyakinan mahasiswa akan sejauh mana kemampuannya untuk dapat mengatasi kesulitan dan tantangan dari tugas yang dihadapi berkaitan dengan aktivitas penyusunan skripsi
1.   Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi . (+)
2.   Saya yakin kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya mengerjakan skripsi dengan baik walaupun dirasakan sulit. (+)
3.   Dengan pemahaman akan teori yang terkait skripsi saya, saya merasa akan mampu mengerjakan skripsi dengan baik. (+)
4.   Saya yakin bahwa kemampuan saya akan bisa membantu saya menghadapi tantangan dalam penyusunan skripsi. (+)
5.   Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi. (-)
Strength
Merupakan seberapa besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.

·         Yakin terhadap kompetensi diri untuk mengerjakan skripsi.

1.   Saya yakin bahwa saya memiliki kompetensi yang cukup baik untuk mengerjakan skripsi. (+)
2.   Dalam mengerjakan skripsi, saya yakin bahwa saya berkompeten untuk mengerjakannya. (+)
3.   Saya yakin kelebihan dan kekurangan dalam diri saya akan membantu saya dalam mengerjakan skripsi. (+)
4.   Saya mampu memenuhi tuntutan skripsi dengan kekurangan dan kelebihan yang saya miliki. (+)
5.   Saya merasa kurang yakin, terhadap kompetensi yang saya miliki dalam mengerjakan skripsi. (-)
·         Yakin dapat melaksanakan tugas dengan kemampuan yang dimiliki

1.   Saya Yakin tetap dapat mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin walaupun berada dalam situasi sesulit apapun. (+)
2.   Saya terbiasa mengerjakan skripsi sesuai dengan persiapan yang telah di buat sebelumnya. (+)
3.   Untuk memperoleh hasil skripsi yang diharapkan, saya dapat melaksanakan seluruh persiapan yang telah saya tetapkan sebelumnya. (+)
4.   Saya yakin dapat menjalankan persiapan yang telah saya buat agar saya dapat mengerjakan skripsi dengan baik. (+)
5.   Saya merasa tidak mampu mengerjakan skripsi dengan baik. (-)
·         Memiliki keyakinan yang positif akan keberhasilannya mengatsi dan memenuhi tuntutan tugas skripsi yang diberikan
1.   Saya melakukan beberapa persiapan sebelum mengerjakan skripsi agar tujuan yang saya harapkan dapat tercapai. (+)
2.   Saya dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya untuk mengerjakan skripsi dengan baik. (+)
3.   Saya dapat mengerjakan skripsi dengan lancer. (+)
4.   Saya yakin dapat mengatasi kesulitan dalam mengerjakan skripsi. (+)
5.   Saya tidak dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya dalam mengerjakan skripsi. (-)
·         Ketekunan
1.   Dengan persiapan yang sudah dilakukan dan kemampuan yang saya miliki, saya yakin bahwa saya dapat mengatasi berbagai kesulitan yang muncul selama pembuatan skripsi. (+)
2.   Jika saya merasa tidak dapat mengerjakan skripsi pada pertama kalinya, saya akan tetap mencoba karena saya yakin pasti saya bisa. (+)
3.   Saya mampu bekerja keras dalam mengerjakan skripsi untuk mencapai hasil yang diharapkan. (+)
4.   Saya akan berusaha mencapai tujuan yang telah saya tetapkan dalam mengerjakan skripsi. (+)
5.   Saya akan menyerah ketika saya mengalami kegagalan dalam mengerjakan skripsi. (-)
Generality
Merupakan sebagai keleluasaan dari bentuk self efficacy yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.
·         Yakin mampu mengambil hikmah dari keberhasilan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit dan Kontest.

1.   Saya yakin bahwa keberhasilan saya dalam mata kuliah Konstruksi Test dan Metodologi Penelitian dapat membantu saya menyelesaikan skripsi dengan baik. (+)
2.   Keberhasilan saya dalam mata kuliah Konstruksi test dan Metodologi penelitian dapat saya jadikan acuan dalam mengerjakan skripsi. (+)
3.   Saya dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan skripsi saya dengan mempelajari kembali materi dalam perkuliahan Metodologi Penelitian dan Konstruksi Test. (+)
4.   Saya selalu berusaha untuk berkonsentrasi seperti saat dalam mata kuliah Metodologi penelitin dan konstruksi test. (+)
5.   Mata kuliah metodologi penelitian dam konstruksi test tidak dapat membantu saya dalam mengerjakan skripsi. (-)
·         Yakin mampu mengambil hikmah dari kegagalan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit dan Kontest
1.   Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya lebih giat untuk mencobanya lagi. (+)
2.   Saya selalu mencoba belajar dari kegagalan saya dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan konstruksi test, agar berhasil dalam mengerjakan skripsi. (+)
3.   Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya semakin merasa yakin bahwa saya bisa menegrjakan skripsi dengan baik. (+)
4.   Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, memotivasi saya agar berusaha lebih baik dalam mengerjakan skripsi. (+)
5.   Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan baik jika dalam mata kuliah metodologi penelitian dan konstruksi test saya telah mengalami kegagalan. (-)
·         Yakin mampu memberikan dukungan pada diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi
1.   Saya yakin bahwa saya mampu mengerjakan skripsi. (+)
2.   Saya mampu mengerjakan skripsi untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya sebagai seorang mahasiswa. (+)
3.   Saya dapat meyakinkan diri saya untuk terus berusaha agar dapat mengerjakan skripsi dengan baik. (+)
4.   Saya mampu menyemangati diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi. (+)
5.   Saya merasa skripsi merupakan tugas yang menurut saya sulit dan saya merasa tidak mampu melakukannya, walaupun orang lain mengatakan bahwa saya mampu. (-)

3.5.    Analisa Alat Ukur
3.5.1.      Validitas Alat ukur
Validitas adalah ketepatan atau kesesuaian penilaian, maksudnya adalah apakan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan ini adalah validitas konstruk (Construct Validity), Jadi suatu alat ukur dikatakan valid apabila hasil yang didapatkan dari pengukuran ini sesuai dengan konsep operasional yang telah ditentukan atau apakah item-item tersebut sesuai dengan indikator dan dimensi yang ada pada teori yang digunakan.
Untuk menguji tingkat validitas alat ukur digunakan teknik korelasi, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing item pernyataan totalnya, yang bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diteliti. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total item.



Hasil pengolahan data validitas alat ukur

Correlations



Dimensi1
Dimensi2
Dimensi3
Skor_Total_Dimensi
Spearman's rho
Dimensi1
Correlation Coefficient
1.000
.774**
.638**
.860**
Sig. (2-tailed)
.
.000
.000
.000
N
30
30
30
30
Dimensi2
Correlation Coefficient
.774**
1.000
.869**
.974**
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
.000
N
30
30
30
30
Dimensi3
Correlation Coefficient
.638**
.869**
1.000
.900**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.
.000
N
30
30
30
30
Skor_Total_Dimensi
Correlation Coefficient
.860**
.974**
.900**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.
N
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).




3.5.2.      Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah nilai yang menunjukkan sampai sejauh mana suatu alat ukur memiliki ketelitian, kepercayaan, ataupun kekonstanan. Apabila suatu alat ukur dapat dipakai dua kali atau lebih dalam waktu yang berbeda untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat tersebut dikatakan reliabel. Metode penghitungan reliabilitas alat ukur pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik  Alpha Cronbach.
Koefisiensi Alpha Cronbach ini merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu tes atau angket yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan, yang terdiri dari dua atau lebih pilihan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu alat ukur reliabel atau tidak adalah pedoman Brown Thompson, sebagai berikut :
·          (α) ≥ 0,7 : alat ukur reliabel
·         (α) ≤ 0,7  : alat ukur tidak reliable
Adapun hasil reliabilitas alat ukur ini adalah 0.959. Berdasarkan kriteria reliabilitas Brown Thompson, maka alat ukur tersebut dianggap reliable (dapat diandalkan).
Hasil pengolahan data reliabilitas alat ukur.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.959
50







3.5.3.      Hasil Analisa Item
Hasil pengolahan Item/pernyataan menggunakan SPSS
Item-Total Statistics


Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Keterangan
Item1
137.6333
672.930
.156
.960
Dibuang
Item2
137.8000
656.579
.531
.958

Item3
137.5667
651.978
.571
.958

Item4
137.9000
659.197
.393
.959
Revisi
Item5
137.7000
680.217
-.009
.960
Dibuang
Item6
137.3000
659.666
.466
.958

Item7
137.8000
640.441
.744
.957

Item8
137.6000
648.455
.768
.957

Item9
137.5000
653.224
.562
.958

Item10
137.7333
654.133
.521
.958

Item11
137.5667
664.737
.397
.959
Revisi
Item12
137.7000
649.803
.592
.958

Item13
137.5000
649.224
.623
.958

Item14
137.4333
652.254
.606
.958

Item15
137.7000
669.390
.295
.959
Revisi
Item16
137.6667
659.264
.486
.958

Item17
137.5667
666.254
.301
.959
Revisi
Item18
137.8000
642.441
.789
.957

Item19
137.8333
651.178
.655
.958

Item20
137.6667
653.057
.493
.958

Item21
137.7333
666.409
.309
.959
Revisi
Item22
137.5000
665.155
.439
.958

Item23
137.7333
651.651
.733
.957

Item24
137.5667
645.564
.707
.957

Item25
137.5333
640.671
.713
.957

Item26
137.6000
652.524
.632
.958

Item27
137.6333
651.275
.652
.958

Item28
137.9000
650.783
.662
.958

Item29
137.7000
653.114
.626
.958

Item30
137.6000
652.731
.528
.958

Item31
137.6000
644.662
.690
.957

Item32
137.3333
639.402
.783
.957

Item33
137.6000
648.524
.766
.957

Item34
137.6000
654.524
.557
.958

Item35
137.1333
653.844
.559
.958

Item36
137.5000
647.224
.640
.958

Item37
137.4333
649.771
.565
.958

Item38
137.5000
642.948
.701
.957

Item39
137.9000
640.231
.721
.957

Item40
137.0667
666.133
.300
.959

Item41
137.8000
646.993
.690
.957

Item42
137.3333
656.230
.591
.958

Item43
137.6333
676.378
.097
.960
Dibuang
Item44
137.5667
650.668
.576
.958

Item45
137.4333
652.875
.566
.958

Item46
137.4000
655.352
.502
.958

Item47
137.6333
644.654
.738
.957

Item48
137.5667
658.806
.554
.958

Item49
137.6000
651.834
.618
.958

Item50
137.5000
664.190
.327
.959
Revisi

Parameter untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefesien validitas alat ukur akan dilakukan dengan cara membandingkan hasil validitas yang diperoleh pada setiap item dengan kriteria Guilford. Tabel.1 kriteria Guilford.
NilaiValiditas
Keterangan
< 0,2
Korelasi lemah, tidak dapatdi gunakan/dibuang
< 0,21-0,40
Korelasi rendah, harus direvisi
0,41-0,70
Korelasi sedang, dapat digunakan
0,71-0,90
Korelasi tinggi, dapat digunakan
0,91-1,00
Korelasi sangat tinggi, dapat digunakan



BAB IV

4.1  ANALISA RELIABILITAS
Syarat suatu alat ukur yang dinyatakan reliable adalah menghasilkan angka ≥ 0, 7. Dilihat dari tabel hasil pengolahan data alat ukur ini berdasarkan perhitungan reliabilitas menggunakan koefisiensi Alpha Cronbach dan dibantu oleh program SPSS 17.0  for Windows, dihasilkan angka sebesar 0.959 dari 50 item yang menunjukan bahwa alat ukur ini dapat digunakan.
4.2    ANALISA VALIDITAS
Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Validitas yang digunakan untuk memvalidasi alat ukur adalah jenis validitas construct validity. Istilah construct adalah sejenis konsep yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang memiliki unsur-unsur yang sama. Validitas konstruk bertitik tolak dari konstruksi konsep atau variabel. Alasan menggunakan validitas konstruk dalam memvalidasi alat ukur ini adalah karena variabel operasional atau indikator yang dikembangkan dalam instrumen alat ukur merupakan bagian dari variabel yang ingin diukur berdasarkan definisi operasional yang digunakan.
Dilihat dari hasil pengolahan data validitas alat ukur (tabel 1), dimensi magnitude memiliki validitas 0.860**, dimensi strength memiliki validitas 0.974**, dan dimensi generality memiliki validitas 0.900**.
Dilihat dari hasilnya maka masing-masing dimensi memiliki validitas yang tinggi dan hampir 99 % item yang dibuat dalam alat ukur mengukur dimensi tersebut (ditandai dengan dua bintang diatas angka tersebut). Sehingga dapat dikatakan alat ukur ini mengukur apa yang diukur oleh peneliti yaitu mengenai self efficacy mahasiswa fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achamad Yani.
Pengukuran validitas alat ukur yang diuji coba adalah menggunakan penghitungan SPSS 17, hasil pengukuran validitas alat ukur ini menunjukan bahwa 41 item dinyatakan valid, 3 item tidak valid serta 6 item harus direvisi sehingga total item secara keseluruhan berjumlah 50 item. Item yang kurang baik akan direvisi ulang agar alat ukur ini dapat semakin akurat dan valid. Dari 3 dimensi yang ada, dimensi pertama memiliki angka koefisien korelasi 0.860, untuk dimensi kedua memiliki angka koefisien korelasi 0.974, dan untuk dimensi ketiga memiliki angka koefisien korelasi 0.900. Menurut Spearman nilai korelasi ≥ 0.5 sudah dikatakan valid, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga dimensi pada alat ukur ini adalah valid. Di setiap dimensi memiliki keakuratan sebesar 99%, dapat dilihat dari keterangan yang berada di bawah tabel, yaitu **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4.3  ANALISA ITEM
Berdasarkan perhitungan untuk analisis item menggunakan software SPSS 17, terdapat 41 item dinyatakan dapat digunakan, 3 item tidak dapat digunakan dan harus dibuang, serta 6 item direvisi. Berikut ini rekapitulasi analisa item, analisa item revisi, dan analisa item dibuang.

A.    Rekapitulasi Analisa Item
Kategori Item
Jumlah Item
No.Item
Item yang digunakan
41 item
2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,  16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49.
Item yang dibuang
3 item
1, 5, 43
Item yang direvisi
6 item
4, 11, 15, 17, 21, 50

B.     Analisa Item Revisi
No.Item
Alasan perlu untuk direvisi
Item awal
Item revisi
4
Item yang di buat cenderung memunculkan jawaban Sangat Setuju
Ketika mengerjakan skripsi saya merasa bahwa skripsi adalah hal  yang sulit untuk saya kerjakan
Saya menilai skripsi bahwa skripsi merupakan tugas yang saya anggap sulit untuk saya kerjakan.
11
Item yang kurang jelas.
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi .
Saya merasa yakin bahwa saya bisa mengerjakan skripsi dengan kemampuan saya saat ini.
15
Item yang kurang jelas.
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi .
Saya merasa kurang yakin dengan kemampuan saya saat ini akan membantu dalam pembuatan skripsi.
17
Item yang kurang jelas.
Dalam mengerjakan skripsi, saya yakin bahwa saya berkompeten untuk mengerjakannya
Saya yakin bahwa saya memiliki kemampuan yang dimiliki untuk mengerjakan skripsi.
21
Item yang kurang jelas dan cenderung memunculkan jawaban Tidak Setuju.
Saya Yakin tetap dapat mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin walaupun berada dalam situasi sesulit apapun
Saya bisa tetap fokus mengerjakan skripsi meskipun saya mengalami kesulitan.
50
Item yang kurang jelas serta kalimat yang terlalu panjang.
Saya merasa skripsi merupakan tugas yang menurut saya sulit dan saya merasa tidak mampu melakukannya, walaupun orang lain mengatakan bahwa saya mampu
Skripsi merupakan tugas yang sulit menurut saya, meskipun orang lain mengatakan saya mampu untuk mengerjakannya.

C.     Analisa Item Dibuang
No.Item
Analisa penyebab item dibuang
1
Item cenderung memunculkan jawaban yang tidak menyebar.
5
Item cenderung memunculkan jawaban Sangat Tidak Setuju.
43
Item yang kurang jelas.


DAFTAR PUSTAKA
·         Bandura, A. (1995). Self efficacy in changing societies. New York : Cambridge University Press.
·         Saiffudin Azwar, 1999, Dasar – dasar psikometri (Yogyakarta : Pustaka Pelajar).
·         Ulber Silalahi, 1999, Metode dan metodologi penelitian (Bandung : Bina Budaya)
·         Chandra Yudhistira,  2013, Format laporan konstruksi test 2013. Cimahi : Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani.
·         M. Anton Oktary K., 2007, Skripsi : Hubungan self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.





LAMPIRAN


IDENTITAS
NAMA : ....................................................... ( L / P )
UMUR : .......................................................
TANGGAL LAHIR : .......................................................
INTRUKSI
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawahini dengan seksama, tidak ada batasan waktu dalam pengerjaan kuesioner ini. Cara mengisi kuesioner ini adalah dengan cara member tanda checklist (√) pada salahsatu kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan saudara.
KETERANGAN :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Hasil dari pengisian kuesioner ini hanya akan digunakan untuk pengolahan data dan penelitian yang akan terjaga kerahasiaannya. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara berpartisipasi dalam penelitian ini.

      TTD

Ade Purnama Yudha Putra
7111101157
No
Item Pernyataan
SS
S
TS
STS
1
Saya menilai skripsi merupakan sebuah hal yang sulit untuk saya kerjakan




2
Skripsi merupakan hal yang saya rasa cukup susah untuk saya kerjakan




3
Saya mampu menilai seberapa sulit skripsi untuk saya kerjakan




4
Ketika mengerjakan skripsi saya merasa bahwa skripsi adalah hal  yang sulit untuk saya kerjakan




5
Saya merasa bahwa skripsi cukup mudah untuk saya kerjakan




6
Saya membuat persiapan terlebih dahulu sebelum menerjakan skripsi agar pada saat mengerjakan skripsi dapat berjalan dengan baik.




7
Saya mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan dalam mngerjakan skripsi




8
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya mencapai tujuan yang di harapkan.




9
Saya mampu berusaha sendiri untuk mengatasi kesulitan pada waktu mengerjakan skripsi sebelum meminta bantuan pada orang lain.




10
Dalam mengerjakan skripsi, saya merasa kurang mampu mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan




11
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi .




12
Saya yakin kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya mengerjakan skripsi dengan baik walaupun dirasakan sulit




13
Dengan pemahaman akan teori yang terkait skripsi saya, saya merasa akan mampu mengerjakan skripsi dengan baik




14
Saya yakin bahwa kemampuan saya akan bisa membantu saya menghadapi tantangan dalam penyusunan skripsi




15
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi .




16
Saya yakin bahwa saya memiliki kompetensi yang cukup baik untuk mengerjakan skripsi




17
Dalam mengerjakan skripsi, saya yakin bahwa saya berkompeten untuk mengerjakannya




18
Saya yakin kelebihan dan kekurangan dalam diri saya akan membantu saya dalam mengerjakan skripsi




19
Saya mampu memenuhi tuntutan skripsi dengan kekurangan dan kelebihan yang saya miliki.




20
Saya merasa kurang yakin, terhadap kompetensi yang saya miliki dalam mengerjakan skripsi




21
Saya Yakin tetap dapat mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin walaupun berada dalam situasi sesulit apapun




22
Saya terbiasa mengerjakan skripsi sesuai dengan persiapan yang telah di buat sebelumnya




23
Untuk memperoleh hasil skripsi yang diharapkan, saya dapat melaksanakan seluruh persiapan yang telah say tetapkan sebelumnya




24
Saya yakin dapat menjalankan persiapan yang telah saya buat agar saya dapat mengerjakan skripsi dengan baik.




25
Saya merasa tidak mampu mengerjakan skripsi dengan baik.




26
Saya melakukan beberapa persiapan sebelum mengerjakan skripsi agar tujuan yang saya harapkan dapat tercapai




27
Saya dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya untuk mengerjakan skripsi dengan baik.




28
Saya dapat mengerjakan skripsi dengan lancar




29
Saya yakin dapat mengatasi kesulitan dalam mengerjakan skripsi




30
Saya tidak dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya dalam mengerjakan skripsi




31
Dengan persiapan yang sudah dilakukan dan kemampuan yang saya miliki, saya yakin bahwa saya dapat mengatasi berbagai kesulitan yang muncul selama pembuatan skripsi.




32
Jika saya merasa tidak dapat mengerjakan skripsi pada pertama kalinya, saya akan tetap mencoba karena saya yakin pasti saya bisa




33
Saya mampu bekerja keras dalam mengerjakan skripsi untuk mencapai hasil yang diharapkan




34
Saya akan berusaha mencapai tujuan yang telah saya tetapkan dalam mengerjakan skripsi




35
Saya akan menyerah ketika saya mengalami kegagalan dalam mengerjakan skripsi




36
Saya yakin bahwa keberhasilan saya dalam mata kuliah Konstruksi Test dan Metodologi Penelitian dapat membantu saya menyelesaikan skripsi dengan baik




37
Keberhasilan saya dalam mata kuliah Konstruksi test dan Metodologi penelitian dapat saya jadikan acuan dalam mengerjakan skripsi




38
Saya dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan skripsi saya dengan mempelajari kembali materi dalam perkuliahan Metodologi Penelitian dan Konstruksi Test




39
Saya selalu berusaha untuk berkonsentrasi seperti saat dalam mata kuliah Metodologi penelitin dan konstruksi test




40
Mata kuliah metodologi penelitian dam konstruksi test tidak dapat membantu saya dalam mengerjakan skripsi




41
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya lebih giat untuk mencobanya lagi.




42
Saya selalu mencoba belajar dari kegagalan saya dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan konstruksi test, agar berhasil dalam mengerjakan skripsi




43
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya semakin merasa yakin bahwa saya bisa menegrjakan skripsi dengan baik




44
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, memotivasi saya agar berusaha lebih baik dalam mengerjakan skripsi.




45
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan baik jika dalam mata kuliah metodologi penelitian dan konstruksi test saya telah mengalami kegagalan




46
Saya yakin bahwa saya mampu mengerjakan skripsi




47
Saya mampu mengerjakan skripsi untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya sebagai seorang mahasiswa.




48
Saya dapat meyakinkan diri saya untuk terus berusaha agar dapat mengerjakan skripsi dengan baik




49
Saya mampu menyemangati diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi




50
Saya merasa skripsi merupakan tugas yang menurut saya sulit dan saya merasa tidak mampu melakukannya, walaupun orang lain mengatakan bahwa saya mampu







Analisa Reliabilitas
Case Processing Summary


N
%
Cases
Valid
30
100.0
Excludeda
0
.0
Total
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
N of Items

.959
50








Analisa Validitas
Correlations



Dimensi1
Dimensi2
Dimensi3
Skor_Total_Dimensi
Spearman's rho
Dimensi1
Correlation Coefficient
1.000
.774**
.638**
.860**
Sig. (2-tailed)
.
.000
.000
.000
N
30
30
30
30
Dimensi2
Correlation Coefficient
.774**
1.000
.869**
.974**
Sig. (2-tailed)
.000
.
.000
.000
N
30
30
30
30
Dimensi3
Correlation Coefficient
.638**
.869**
1.000
.900**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.
.000
N
30
30
30
30
Skor_Total_Dimensi
Correlation Coefficient
.860**
.974**
.900**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.
N
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisa Item

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item1
137.6333
672.930
.156
.960
Item2
137.8000
656.579
.531
.958
Item3
137.5667
651.978
.571
.958
Item4
137.9000
659.197
.393
.959
Item5
137.7000
680.217
-.009
.960
Item6
137.3000
659.666
.466
.958
Item7
137.8000
640.441
.744
.957
Item8
137.6000
648.455
.768
.957
Item9
137.5000
653.224
.562
.958
Item10
137.7333
654.133
.521
.958
Item11
137.5667
664.737
.397
.959
Item12
137.7000
649.803
.592
.958
Item13
137.5000
649.224
.623
.958
Item14
137.4333
652.254
.606
.958
Item15
137.7000
669.390
.295
.959
Item16
137.6667
659.264
.486
.958
Item17
137.5667
666.254
.301
.959
Item18
137.8000
642.441
.789
.957
Item19
137.8333
651.178
.655
.958
Item20
137.6667
653.057
.493
.958
Item21
137.7333
666.409
.309
.959
Item22
137.5000
665.155
.439
.958
Item23
137.7333
651.651
.733
.957
Item24
137.5667
645.564
.707
.957
Item25
137.5333
640.671
.713
.957
Item26
137.6000
652.524
.632
.958
Item27
137.6333
651.275
.652
.958
Item28
137.9000
650.783
.662
.958
Item29
137.7000
653.114
.626
.958
Item30
137.6000
652.731
.528
.958
Item31
137.6000
644.662
.690
.957
Item32
137.3333
639.402
.783
.957
Item33
137.6000
648.524
.766
.957
Item34
137.6000
654.524
.557
.958
Item35
137.1333
653.844
.559
.958
Item36
137.5000
647.224
.640
.958
Item37
137.4333
649.771
.565
.958
Item38
137.5000
642.948
.701
.957
Item39
137.9000
640.231
.721
.957
Item40
137.0667
666.133
.300
.959
Item41
137.8000
646.993
.690
.957
Item42
137.3333
656.230
.591
.958
Item43
137.6333
676.378
.097
.960
Item44
137.5667
650.668
.576
.958
Item45
137.4333
652.875
.566
.958
Item46
137.4000
655.352
.502
.958
Item47
137.6333
644.654
.738
.957
Item48
137.5667
658.806
.554
.958
Item49
137.6000
651.834
.618
.958
Item50
137.5000
664.190
.327
.959



 

No comments:

Post a Comment