|
Dikumpulkan tanggal
|
|
Diserahkan pada :
|
|
|
|
|
|
29 May 2013
|
|
|
PENYUSUNAN ALAT UKUR SELF EFFICACY
PADA MAHASISWA PSIKOLOGI YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI
Disusun
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Konstruksi Test

|
Disusun oleh :
ADE PURNAMA YUDHA PUTRA
|
|
7111101157
|
|
KELAS 6 C
|
|
FAKULTAS PSIKOLOGI
|
|
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
|
|
2013
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perguruan
tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi yang merupakan
kelanjutan dari pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah. Sedang orang
yang belajar diperguruan tinggi dikenal sebagai mahasiswa (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1990).
Salah
satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dalam menempuh pendidikan
di perguruan tinggi adalah pembuatan skripsi. Namun, ada juga beberapa
perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswanya untuk membuat tugas karya akhir
sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjananya. Tugas karya akhir
merupakan suatu hasil pemikiran dan analisis penulis terhadap suatu objek atau
masalah, biasanya berbentuk kajian literatur yang dibuat berdasarkan kekhasan
keilmuan masing-masing program studi. Sedang skripsi merupakan suatu bentuk
karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan akademisnya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,1990).
Seringkali
mahasiswa memiliki persepsi bahwa dia tidak mampu untuk menyelesaikan tugas
pembuatan skripsinya. Persepsi atau keyakinan terhadap ketidak mampuan diri ini
berkaitan erat dengan tinggi atau rendahnya tingkat self efficacy
mahasiswa tersebut.
Self efficacy adalah penilaian
seseorang tentang apa yang dapat ia lakukan dengan ketrampilan apapun yang
dimilikinya (Bandura, 1986). Lebih lanjut lagi, Bandura (dalam Schultz dan
Schultz, 2005) menyatakan bahwa self efficacy merupakan sebuah bentuk
persepsi yang berkaitan dengan kontrol yang dipunyai oleh seseorang dalam
hidupnya. Schultz dan Schultz (2005) menyimpulkan adanya perbedaan antara orang
yang memiliki self efficacy rendah dan tinggi. Seseorang yang memiliki
self efficacy rendah akan cenderung merasa helpless, tidak mampu
melakukan pengaturan pada keadaan yang terjadi dalam hidupnya. Pada saat mereka menghadapi hambatan, mereka
akan dengan cepat menyerah, bila pada usaha pertama sudah mengalami kegagalan.
Seseorang yang memiliki self efficacy sangat rendah tidak akan melakukan
upaya apapun untuk mengatasi hambatan yang ada, karena mereka percaya bahwa
tindakan yang mereka lakukan tidak akan membawa pengaruh apapun. Self
efficacy yang rendah dapat merusak motivasi, menurunkan aspirasi,
mengganggu kemampuan kognitif, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi
kesehatan fisik.
Di
sisi lain, seseorang yang memiliki self efficacy tinggi percaya bahwa
mereka dapat menanggulangi kejadian dan situasi secara efektif. Mereka
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi berkaitan dengan kemampuan mereka
dibanding dengan orang yang memiliki self efficacy rendah, dan mereka
hanya menunjukkan sedikit keraguan terhadap diri sendiri. Mereka melihat
kesulitan yang ada adalah sebagai sesuatu yang menantang, dibandingkan sebagai
sesuatu yang mengancam, mereka juga secara aktif selalu berusaha menemukan
situasi - situasi baru. Tingginya self efficacy menurunkan rasa takut
akan kegagalan, meningkatkan aspirasi, meningkatkan cara penyelesaian masalah,
dan kemampuan berpikir analitis. Dalam proses pembuatan skripsi mahasiswa
diharapkan memiliki self efficacy yang tinggi agar memberikan hasil
unjuk kerja yang baik yaitu penyelesaian pembuatan tugas skripsinya. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Bandura dan Locke; Stajkovic dan Luthans (dalam
John, 2005) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat tinggi antara
self efficacy dengan performance. Semakin tinggi self efficacy
maka semakin baik pula hasil kerja seseorang.
Self-efficacy
pada
mahasiswa yang menyusun skripsi dapat di ukur dari tiga dimensi yaitu magnitude, strength, dan generality.
Dalam hal ini
magnitude merupakan tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas.
Yaitu tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan
tuntutan selama melakukan bimbingan skripsi.
Mahasiswa yang
mempunyai magnitude yang tinggi dalam
menyusun skripsi akan mampu menilai hambatan-hambatan dalam menyelesaikan
skripsi, mengetahui hambatan-hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam
menyelesaikan skripsi, mahasiswa dapat mengatur motivasi dan aktifitas belajar
untuk dapat mempunyai keterampilan dalam menyelesaikan skripsi, sehingga
mahasiswa dapat menentukan minat dan target dalam menyelesaikan skripsi. Sebaliknya,
mahasiswa yang memiliki magnitude yang
rendah ketika menyelesaikan skripsi tidak mampu untuk menilai tuntutan-tuntutan
dalam menyelesaikan skripsi, tidak dapat mengetahui hambatan-hambatan dan
tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi.
Merupakan
seberapa besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang
dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap
kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.
Mahasiswa
yang memiliki strength yang tinggi
dalam menyusun skripsi yakin memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
mengerjakan skripsi, mempunyai konsistensi dalam menyusun skripsi, mahasiswa
tersebut yakin dapat memfokuskan dirinya untuk menyelesaikan skripsinya, dengan
yakin memiliki konsistensi yang tinggi dalam menyusun skripsi, mahasiswa
tersebut yakin dapat meningkatkan usaha-usahanya ketika ia mengalami kegagalan
atau ketika mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi. Sedangkan mahasiwa yang
memiliki strength yang rendah tidak
yakin memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam mengerjakan skripsi, tidak memiliki
konsistensi dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa tersebut tidak yakin dapat
fokus dalam menyusun skripsi, dengan tidak yakin dapat konsisten dalam menyusun
skripsi..
Dimensi Generality dapat mengukur bagaimana
mahasiswa yang menyusun skripsi dapat menggeneralisasikan tugas-tugas dan
pengalam-pengalaman sebelumnya untuk dijadikan sebagai suatu pengalaman yang
dapat membantu ketika menyusun skripsi.
Mahasiswa yang mempunyai Generality yang tinggi dalam menyusun skripsi dapat
menggeneralisasikan pengalaman-pengalaman menyelesaikan tugas yang terdahulu
sebagai pengalaman yang dapat membantu dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa
tersebut dapat menjadikan cara-cara atau strategi-strategi menyelesaikan tugas
masa lalu untuk diterapkan di dalam menyusun skripsi, sehingga dalam menyusun
skripsi mempunyai strategi-strategi yang dapat memperlancar dalam menyusun
skripsi. Walaupun pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan tugas mengalami
kegagalan, tidak menjadikan pengalaman menyelesaikan tugas tersebut sebagai
hambatan, namun menjadi pengalaman untuk mengkoreksi cara-cara atau
strategi-strategi tersebut agar lebih baik dan dapat memperlancar proses
penyusunan skripsi.
Sedangkan
mahasiswa yang mempunyai Generality yang
rendah dalam menyusun skripsi menganggap pengalaman-pengalaman masa lalu dalam
menyelesaikan tugas sebagai hambatan, sehingga mahasiswa tersebut memperlambat
dalam menyelesaikan skripsi, dan tidak memakai cara-cara atau strategi
pengalaman-pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan tugas untuk dipakai dalam
menyusun skripsi, sehingga proses menyusun skripsi terhambat.
Dari
hasil interview dari 10 orang (angkatan 2009) mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi menyatakan bahwa mereka menetapkan target untuk menyelesaikan skripsi (
4 orang), mereka menetapkan target agar bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Dan 6 orang lainnya yang tidak menetapkan target karena merasa bahwa dosen
pembimbing akan membantu dan cenderung
merasa tergantung dengan dosen pembimbing dengan target waktu penyelesaian
skripsi. Dan dari 10 orang yang diinterview, 5 orang menyatakan bahwa ia yakin
akan menyelesaikan skripsi tepat waktu dan tidak telat untuk wisuda.
Berdasarkan hal tersebut
maka peneliti tertarik untuk menyusun suatu alat ukur yang dapat mengukur
derajat self efficacy mahasiswa fakultas psikologi Universitas jenderal achmad
yani yang sedang mengerjkan skripsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori Self Efficacy
Pada bagian ini akan
diuraikan mengenai definisi self efficacy, fungsi self efficacy,
dan faktor yang mempengaruhi self efficacy.
2.1.1. Definisi Self Efficacy
Self efficacy menurut Bandura (1997)
didefinisikan sebagai: “perceived self efficacy refers to beliefs in one’s
capabilities to organize and executer the courses of action required to produce
given attainments “.
Sejalan dengan itu, Myers (1994) menyatakan bahwa self efficacy
adalah: “A sense that one is competent and effective. Distinguished from
self esteem, a sense of one’s self worth. A bombardier might feel high self
efficacy and low self esteem”(hal 81).
Panjares (dalam Woolfolk, 2004) menambahkan bahwa self efficacy
adalah: sebuah penilaian spesifik yang berkaitan dengan konteks mengenai
kompetensi untuk mengerjakan sebuah tugas spesifik. Woolfolk (2004) juga
menyebutkan bahwa self efficacy adalah kepercayaan mengenai kompetensi
personal dalam sebuah situasi khusus.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa self
efficacy adalah penilaian seseorang tentang apa yang dapat dilakukan dengan
ketrampilan apapun yang dimilikinya. Penilaian atau perasaan itu berkaitan
dengan kompetensi dan efektifitas.
2.1.2.
Fungsi Self Efficacy
Self efficacy yang dipersepsikan
tidak hanya sekedar perkiraan tentang tindakan apa yang akan dilakukan pada
masa mendatang (Bandura, 1986). Keyakinan seseorang mengenai kemampuan diri
juga berfungsi sebagai suatu determinan bagaimana individu tersebut
berperilaku, berpola pikir, dan bereaksi emosional terhadap situasi-situasi yang
sedang dialami. Keyakinan diri juga memberikan kontribusi terhadap kualitas
dari fungsi psikososial seseorang.
Bandura (1986) menjelaskan fungsi dan berbagai dampak dari
penilaian self efficacy antara lain sebagai berikut:
a.
Perilaku memilih.
Dalam
kehidupan sehari-hari, individu seringkali dihadapkan dengan pengambilan
keputusan, meliputi pemilihan tindakan dan lingkungan sosial yang ditentukan
dari penilaian efficacy individu. Seseorang cenderung untuk menghindar
dari tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan diri mereka, dan
sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas yang dinilai mampu untuk mereka
lakukan (Bandura, 1977b, dalam Bandura, 1986). Self efficacy yang tinggi
akan dapat memacu keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau tugas yang
kemudian akan meningkatkan kompetensi seseorang. Sebaliknya, self efficacy
yang rendah dapat mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan
kegiatan sehingga dapat menghambat perkembangan potensi yang dimilikinya.
Seseorang
yang memiliki penilaian self efficacy-nya secara berlebihan cenderung
akan menjalankan kegiatan yang jelas di atas jangkauandengan kegagalan
kemampuannya. Akibatnya dia akan mengalami kesulitan-kesulitan yang berakhir
yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan hal ini bisa mengurangi
kredibilitasnya. Sebaliknya, seseorang yang menganggap rendah kemampuannya juga
akan mengalami kerugian, walaupun kondisi ini lebih seperti memberi batasan
pada diri sendiri daripada suatu bentuk keengganan. Melalui kegagalan dalam
mengembangkan potensi kemampuan yang dimiliki dan membatasi
kegiatan-kegiatannya, seseorang dapat memutuskan dirinya dari banyak pengalaman
berharga. Seharusnya ia berusaha untuk mencoba tugas-tugas yang memiliki
penilaian yang penting, tetapi ia justru menciptakan suatu halangan internal
dalam menampilkan kinerja yang efektif melalui pendekatan dirinya pada keraguan
(Bandura, 1986).
b.
Usaha yang dilakukan dan
daya tahan
Penilaian
terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang akan
dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi
hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self
efficacy seseorang, maka akan semakin besar dan gigih pula usaha yang
dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self
efficacy tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi
tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan kemampuannya akan mengurangi
usahanya atau bahkan menyerah sama sekali (Bandura dan Cervone; Brown dan
Inouye; Schunk; Winberg, Gould, dan Jackson, dalam Bandura, 1986).
c.
Pola berpikir dan reaksi
emosi.
Penilaian
mengenai kemampuan seseorang juga mempengaruhi pola berpikir dan reaksi
emosionalnya selama interaksi aktual dan terantisipasi dengan lingkungan.
Individu yang menilai dirinya memiliki self efficacy rendah, merasa
tidak mampu dalam mengatasi masalah atau tuntutan lingkungan, hanya akan
terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir kesulitan yang mungkin timbul
lebih berat dari kenyataannya (Beck; Lazarus dan Launier; Meichenbaum; Sarason,
dalam Bandura, 1986). Sebaliknya, individu yang memiliki self efficacy yang
tinggi akan lebih memusatkan perhatian dan mengeluarkan usaha yang lebih besar
terhadap situasi yang dihadapinya, dan setiap hambatan yang muncul akan
mendorongnya untuk berusaha lebih keras lagi.
Self
efficacy juga dapat membentuk pola berpikir
kausal (Collin, dalam Bandura, 1986). Dalam mengatasi persoalan yang sulit,
individu yang memiliki self efficacy tinggi akan menganggap kegagalan
terjadi karena kurangnya usaha yang dilakukan, sedang yang memiliki self
efficacy rendah lebih menganggap kegagalan disebabkan kurangnya kemampuan
yang ia miliki.
d.
Perwujudan dari keterampilan
yang dimiliki.
Banyak
penelitian membuktikan bahwa self efficacy dapat meningkatkan kualitas
dari fungsi psikososial seseorang (Bandura, 1986). Seseorang yang memandang
dirinya sebagai orang yang self efficacy-nya tinggi akan membentuk
tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri yang menunjukkan minat dan
keterlibatan dalam suatu kegiatan. Mereka akan meningkatkan usaha jika kinerja
yang dilakukan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan, menjadikan kegagalan
sebagai pendorong untuk mencapai keberhasilan, dan memiliki tingkat stres yang
rendah bila menghadapi situasi yang menekan. Individu yang memiliki self
efficacy rendah biasanya akan menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha
yang dilakukan dan mudah menyerah menghadapi kesulitan, mengurangi perhatian
terhadap tugas, tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami stress dalam
situasi yang menekan.
2.1.3. Faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy
Menurut Bandura (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi self
efficacy dapat diperoleh dari empat prinsip sumber informasi yaitu: (1)
pencapaian kinerja (performance attainment), (2) pengalaman orang lain (vicarious
experience), (3) persuasi verbal (verbal persuasion), dan (4)
keadaan dan reaksi fisiologis (physiological state).
a.
Pencapaian kinerja (Performance
attainment)
Hasil yang
didapatkan secara nyata merupakan sumber penting tentang informasi self
efficacy karena didasari oleh pengalaman otentik yang telah dikuasai
(Bandura,Adam, dan Beyer; Biran dan Wilson; Feltz, Landers, dan Raeder, dalam
Bandura, 1986). Keberhasilan yang diperoleh akan membawa seseorang pada tingkat
self efficacy yang lebih tinggi, sedang kegagalan akan merendahkan self
efficacy, terutama jika kegagalan tersebut terjadi pada awal pengerjaan
tugas dan bukan disebabkan oleh kurangnya usaha atau juga karena hambatan dari
faktor eksternal. Keberhasilan yang terjadi karena bantuan dari faktor
eksternal atau keberhasilan yang dicapai dianggap bukan sebagai hasil dari
kemampuan sendiri tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap peningkatan
self efficacy. Besarnya nilai yang diberikan dari pengalaman baru
tergantung pada sifat dan kekuatan dari persepsi diri yang ada sebelumnya.
Setelah self efficacy terbentuk karena keberhasilan yang berulang,
kegagalan yang muncul tidak memberikan dampak yang besar terhadap penilaian
individu terhadap kemampuannya.
b.
Pengalaman orang lain (vicarious
experience).
Self
efficacy dapat juga dipengaruhi karena
pengalaman dari orang lain. Individu yang melihat atau mengamati orang lain
yang mencapai keberhasilan dapat menimbulkan persepsi self efficacy-nya.
Dengan melihat keberhasilan orang lain, individu dapat meyakinkan dirinya bahwa
ia juga bisa untuk mencapai hal yang sama dengan orang yang dia amati. Ia juga
meyakinkan dirinya bahwa jika orang lain bisa melakukannya, ia juga harus dapat
melakukannya. Jika seseorang melihat bahwa orang lain yang memiliki kemampuan yang
sama ternyata gagal meskipun ia telah berusaha dengan keras, maka dapat
menurunkan penilaiannya terhadap kemampuan dia sendiri dan juga akan mengurangi
usaha yang akan dilakukan (Brown dan Inouye, dalam Bandura, 1986).
Ada
kondisi-kondisi dimana penilaian terhadap self efficacy khususnya
sensitif pada informasi dari orang lain. Pertama adalah ketidak pastian
mengenai kemampuan yang dimiliki individu. Self efficacy dapat diubah
melalui pengaruh modeling yang relevan ketika seseorang memiliki sedikit
pengalaman sebagai dasar penilaian kemampuannya. Karena pengetahuan yang
dimiliki tentang kemampuan diri sendiri sangat terbatas, maka individu tersebut
lebih bergantung pada indikator yang dicontohkan (Takata dan Takata, dalam
Bandura, 1986). Kedua adalah penilaian self efficacy selalu berdasarkan
kriteria dimana kemampuan dievaluasi (Festinger; Suls dan Miller, dalam
Bandura, 1986). Kegiatan yang bisa memberikan informasi eksternal mengenai
tingkat kinerja dijadikan dasar untuk menilai kemampuan seseorang. Tetapi,
sebagian besar kinerja tidak memberikan informasi yang cukup memenuhi, sehingga
penilaian self efficacy diukur melalui membandingkannya dengan kinerja
dari orang lain (Bandura, 1986).
c.
Persuasi verbal (Verbal
Persuasion)
Persuasi
verbal digunakan untuk memberikan keyakinan kepada seseorang bahwa ia memiliki
suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai apa yang diinginkan. Seseorang yang
berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukkan suatu usaha yang lebih keras
jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keraguan dan hanya memikirkan
kekurangan diri ketika menghadapi suatu kesulitan. Namun, peningkatan keyakinan
individu yang tidak realistis mengenai kemampuan diri hanya akan menemui
kegagalan. Hal ini dapat menghilangkan kepercayaan orang lain kepada orang yang
mempersuasi dan juga akan mengurangi self efficacy orang yang
dipersuasi.
d.
Keadaan dan reaksi
fisiologis (Physiological state)
Seseorang
menjadikan keadaan fisiologisnya sebagai sumber informasi untuk memberikan
penilaian terhadap kemampuan dirinya. Individu merasa gejala-gejala somatik
atau ketegangan yang timbul dalam situasi yang menekan sebagai pertanda bahwa
ia tidak dapat untuk menguasai keadaan atau mengalami kegagalan dan hal ini
dapat menurunkan kinerjanya. Dalam kegiatan yang membutuhkan kekuatan dan
stamina tubuh, seseorang merasa bahwa keletihan dan rasa sakit yang dia alami
merupakan tanda - tanda kelemahan fisik, dan hal ini menurunkan keyakinan akan
kemampuan fisiknya.
2.2. Definisi Konseptual
Self
efficacy menurut Bandura (1997) didefinisikan
sebagai: “perceived self efficacy refers to beliefs in one’s capabilities to
organize and executer the courses of action required to produce given
attainments “.
Self
efficacy merupakan
suatu keyakinan sesorang akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan
serangkaian tindakan yang diperlukan untuk mencapai tipe – tipe kerja yang
dimaksud, yaitu dapat menampilkan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai
tampilan atau hasil yang diinginkan darituntutan tugas yang diberikan.
Adapun keyakinan
seseorang akan kemampuan dirinya tersebut mencakup dimensi magnitude, strength, dan generality.
2.3. Definisi Operasional
Dalam rangka memperoleh
data yang relevan dengan hipotesis penelitian, maka perlu diadakan pengukuran
terhadap variable yang telah di definisikan secara konseptual. Pengukuran
terhadap variable tersebut dapat dilakukan setelah terlebih dahulu dibuat
definisi variable secara operasional. Melalui definisi operasional ini
ditetapkan langkah – langkah pelaksanaan dan pengukuran yang menggambarkan
konsep variable yang hendak diukur.
Self
efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki oleh mahasiswa
akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang
diperlukan ketika bimbingan skripsi untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan
dari tuntutan tugas pembuatan skripsi. Untuk mengukur self efficacy didapatkan dari hasil skor total questioner self efficacy yang meliputi tiga
dimensi, Menurut Bandura (1977), dimensi dalam self efficacy meliputi :
1) Magnitude of self efficacy
Dalam hal ini magnitude
merupakan tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas. Yaitu
tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan tuntutan
selama melakukan bimbingan skripsi.
·
Penilaian individu terhadap derajat
kesulitan skripsi
·
Pemilihan perilaku yang akan
dicoba atau dikehendaki berdasarkan pengharapan efikasi pada tingkat kesulitan
tugas (level of difficulty).
·
Keyakinan mahasiswa akan
sejauh mana kemampuannya untuk dapat mengatasi kesulitan dan tantangan dari
tugas yang dihadapi berkaitan dengan aktivitas penyusunan skripsi.
2) Strength of self efficacy
Merupakan seberapa
besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang
dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap
kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.
·
Yakin terhadap kompetensi diri untuk
mengerjakan skripsi.
·
Yakin dapat melaksanakan tugas dengan
kemampuan yang dimiliki
·
Memiliki keyakinan yang positif akan
keberhasilannya mengatsi dan memenuhi tuntutan tugas skripsi yang diberikan.
·
Ketekunan.
3) Generality of self efficacy
Merupakan sebagai
keleluasaan dari bentuk self efficacy
yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.
·
Yakin mampu mengambil hikmah dari keberhasilan
dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit dan
Kontest.
·
Yakin mampu mengambil hikmah dari
kegagalan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah Metlit
dan Kontest .
·
Yakin mampu memberikan dukungan pada
diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1. Lokasi
Penelitian dan subjek penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Jenderal Achmad Yani Fakultas Psikologi. Alasan peneliti mengambil
sampel di Universitas Jenderal
Achmad Yani Fakultas Psikologi karena mahasiswa yang mengerjakan skripsi.
3.2. Karakteristik
Sampel
Dengan
karakteristik, sampel sebagai berikut :
·
Mahasiswa
Unjani Fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi.
·
Jenis
kelamin pria dan wanita.
3.3. Jumlah
Sampel
Sampel yang digunakan sebanyak 30
orang (n = 30) mahasiswa dan mahasiswi Psikologi Universitas Jenderal
Achmad Yani yang sedang mengerjakan skripsi.
3.4. Kisi
– kisi alat ukur
Alat ukur yang digunakan
berupa kuesioner yang dirancang berdasarkan indikator-indikator yang berada
pada definisi operasional, yang diturunkan dari konsep teori yang digunakan.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self efficacy yang diturunkan berdasarkan konsep Self
Efficacy dari Bandura (1997), yang meliputi tiga dimensi self efficacy.
Meliputi Magnitude, Strength, dan Generality.
Skala self efficacy yang digunakan disusun dengan
berdasarkan pada skala Likert, yang
dimodifikasi menjadi 4 alternatif jawaban. Hal tersebut dilakukan dengan alasan
:
·
Dengan
disediakannya jawaban di tengah, akan menimbulkan kecenderungan untuk menjawab
di tengah, selain itu juga menunjukan keragu-raguan atau netral.
·
Maksud
jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat kecenderungan pendapat
responden kearah yang tidak sesuai, sehingga dapat mengurangi data penelitian
yang hilang. (Sutrisno Hadi, 1991).
Kriteria penilaian skala pada alat ukur ini adalah
sebagai berikut:
|
Item Positif
|
|
|
Sangat Setuju (SS)
|
4
|
|
Setuju (S)
|
3
|
|
Tidak Setuju (TS)
|
2
|
|
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
1
|
|
Item Negatif
|
|
|
Sangat Setuju (SS)
|
1
|
|
Setuju (S)
|
2
|
|
Tidak Setuju (TS)
|
3
|
|
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
4
|
|
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Item / Pernyataan
|
|
Self efficacy menurut
Bandura (1997) didefinisikan sebagai: “perceived self efficacy refers to
beliefs in one’s capabilities to organize and executer the courses of action
required to produce given attainments “.
Self efficacy merupakan suatu keyakinan sesorang
akan kemampuan dirinya untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tipe – tipe kerja yang dimaksud, yaitu dapat
menampilkan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai tampilan atau hasil yang
diinginkan darituntutan tugas yang diberikan.
|
Magnitude
Dalam hal ini magnitude merupakan
tingkat keyakinan individu akan derajat kesulitan tugas. Yaitu tingkat
keyakinan individu akan derajat kesulitan dari skripsi dan tuntutan selama
melakukan bimbingan skripsi.
|
·
Penilaian individu terhadap
derajat kesulitan skripsi
|
1. Saya
menilai skripsi merupakan sebuah hal yang sulit untuk saya kerjakan. (+)
2. Skripsi
merupakan hal yang saya rasa cukup susah untuk saya kerjakan. (+)
3. Saya
mampu menilai seberapa sulit skripsi untuk saya kerjakan. (+)
4. Ketika
mengerjakan skripsi saya merasa bahwa skripsi adalah hal yang sulit untuk saya kerjakan. (+)
5. Saya
merasa bahwa skripsi cukup mudah untuk saya kerjakan. (-)
|
|
·
Pemilihan perilaku
yang akan dicoba atau dikehendaki berdasarkan pengharapan efikasi pada
tingkat kesulitan tugas (level of difficulty)
|
1. Saya
membuat persiapan terlebih dahulu sebelum menerjakan skripsi agar pada saat
mengerjakan skripsi dapat berjalan dengan baik. (+)
2. Saya
mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan dalam mengerjakan
skripsi. (+)
3. Dalam
mengerjakan skripsi, kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya mencapai
tujuan yang di harapkan. (+)
4. Saya
mampu berusaha sendiri untuk mengatasi kesulitan pada waktu mengerjakan
skripsi sebelum meminta bantuan pada orang lain. (+)
5. Dalam
mengerjakan skripsi, saya merasa kurang mampu mampu memutuskan sendiri
mengenai apa yang akan saya lakukan. (-)
|
||
|
·
Keyakinan mahasiswa
akan sejauh mana kemampuannya untuk dapat mengatasi kesulitan dan tantangan
dari tugas yang dihadapi berkaitan dengan aktivitas penyusunan skripsi
|
1.
Dalam mengerjakan skripsi,
kemampuan yang saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan
mengerjakan skripsi . (+)
2.
Saya yakin kemampuan yang saya
miliki dapat membantu saya mengerjakan skripsi dengan baik walaupun dirasakan
sulit. (+)
3.
Dengan pemahaman akan teori yang
terkait skripsi saya, saya merasa akan mampu mengerjakan skripsi dengan baik.
(+)
4.
Saya yakin bahwa kemampuan saya
akan bisa membantu saya menghadapi tantangan dalam penyusunan skripsi. (+)
5.
Dalam mengerjakan skripsi,
kemampuan yang saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan
mengerjakan skripsi. (-)
|
||
|
Strength
Merupakan
seberapa besar kekuatan akan keyakinan individu mengenai kompetensi diri yang
dimilikinya. Yaitu tingkat atau kuat lemahnya keyakinan individu terhadap
kompetensi dirinya dalam melaksanakan aktivitas bimbingan skripsi.
|
·
Yakin terhadap kompetensi diri
untuk mengerjakan skripsi.
|
1. Saya
yakin bahwa saya memiliki kompetensi yang cukup baik untuk mengerjakan
skripsi. (+)
2. Dalam
mengerjakan skripsi, saya yakin bahwa saya berkompeten untuk mengerjakannya.
(+)
3. Saya
yakin kelebihan dan kekurangan dalam diri saya akan membantu saya dalam
mengerjakan skripsi. (+)
4. Saya
mampu memenuhi tuntutan skripsi dengan kekurangan dan kelebihan yang saya
miliki. (+)
5. Saya
merasa kurang yakin, terhadap kompetensi yang saya miliki dalam mengerjakan
skripsi. (-)
|
|
|
·
Yakin dapat melaksanakan tugas
dengan kemampuan yang dimiliki
|
1. Saya
Yakin tetap dapat mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin walaupun
berada dalam situasi sesulit apapun. (+)
2. Saya
terbiasa mengerjakan skripsi sesuai dengan persiapan yang telah di buat
sebelumnya. (+)
3. Untuk
memperoleh hasil skripsi yang diharapkan, saya dapat melaksanakan seluruh
persiapan yang telah saya tetapkan sebelumnya. (+)
4. Saya
yakin dapat menjalankan persiapan yang telah saya buat agar saya dapat
mengerjakan skripsi dengan baik. (+)
5. Saya
merasa tidak mampu mengerjakan skripsi dengan baik. (-)
|
||
|
·
Memiliki keyakinan yang positif
akan keberhasilannya mengatsi dan memenuhi tuntutan tugas skripsi yang
diberikan
|
1. Saya
melakukan beberapa persiapan sebelum mengerjakan skripsi agar tujuan yang
saya harapkan dapat tercapai. (+)
2. Saya
dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya untuk mengerjakan skripsi dengan
baik. (+)
3. Saya
dapat mengerjakan skripsi dengan lancer. (+)
4. Saya
yakin dapat mengatasi kesulitan dalam mengerjakan skripsi. (+)
5. Saya
tidak dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab saya dalam mengerjakan skripsi.
(-)
|
||
|
·
Ketekunan
|
1. Dengan
persiapan yang sudah dilakukan dan kemampuan yang saya miliki, saya yakin
bahwa saya dapat mengatasi berbagai kesulitan yang muncul selama pembuatan
skripsi. (+)
2. Jika
saya merasa tidak dapat mengerjakan skripsi pada pertama kalinya, saya akan
tetap mencoba karena saya yakin pasti saya bisa. (+)
3. Saya
mampu bekerja keras dalam mengerjakan skripsi untuk mencapai hasil yang
diharapkan. (+)
4. Saya
akan berusaha mencapai tujuan yang telah saya tetapkan dalam mengerjakan
skripsi. (+)
5. Saya
akan menyerah ketika saya mengalami kegagalan dalam mengerjakan skripsi. (-)
|
||
|
Generality
Merupakan sebagai keleluasaan dari
bentuk self efficacy yang dimiliki
seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.
|
·
Yakin mampu mengambil hikmah dari
keberhasilan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah
Metlit dan Kontest.
|
1. Saya
yakin bahwa keberhasilan saya dalam mata kuliah Konstruksi Test dan
Metodologi Penelitian dapat membantu saya menyelesaikan skripsi dengan baik.
(+)
2. Keberhasilan
saya dalam mata kuliah Konstruksi test dan Metodologi penelitian dapat saya
jadikan acuan dalam mengerjakan skripsi. (+)
3. Saya
dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan skripsi saya dengan mempelajari
kembali materi dalam perkuliahan Metodologi Penelitian dan Konstruksi Test.
(+)
4. Saya
selalu berusaha untuk berkonsentrasi seperti saat dalam mata kuliah
Metodologi penelitin dan konstruksi test. (+)
5. Mata
kuliah metodologi penelitian dam konstruksi test tidak dapat membantu saya
dalam mengerjakan skripsi. (-)
|
|
|
·
Yakin mampu mengambil hikmah dari
kegagalan dari tugas yang telah di lakukan sebelumnya dalam mata kuliah
Metlit dan Kontest
|
1. Kegagalan
dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya
lebih giat untuk mencobanya lagi. (+)
2. Saya
selalu mencoba belajar dari kegagalan saya dalam mata kuliah Metodologi
penelitian dan konstruksi test, agar berhasil dalam mengerjakan skripsi. (+)
3. Kegagalan
dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, membuat saya
semakin merasa yakin bahwa saya bisa menegrjakan skripsi dengan baik. (+)
4. Kegagalan
dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan Konstruksi test, memotivasi saya
agar berusaha lebih baik dalam mengerjakan skripsi. (+)
5. Saya
tidak yakin dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan baik jika dalam mata
kuliah metodologi penelitian dan konstruksi test saya telah mengalami
kegagalan. (-)
|
||
|
·
Yakin mampu memberikan dukungan
pada diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi
|
1. Saya
yakin bahwa saya mampu mengerjakan skripsi. (+)
2. Saya
mampu mengerjakan skripsi untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan saya sebagai seorang mahasiswa. (+)
3. Saya
dapat meyakinkan diri saya untuk terus berusaha agar dapat mengerjakan
skripsi dengan baik. (+)
4. Saya
mampu menyemangati diri sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan
skripsi. (+)
5. Saya
merasa skripsi merupakan tugas yang menurut saya sulit dan saya merasa tidak
mampu melakukannya, walaupun orang lain mengatakan bahwa saya mampu. (-)
|
3.5.
Analisa Alat Ukur
3.5.1.
Validitas Alat ukur
Validitas adalah
ketepatan atau kesesuaian penilaian, maksudnya adalah apakan alat ukur tersebut
benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Validitas yang digunakan dalam
penelitian yang dilakukan ini adalah validitas konstruk (Construct Validity),
Jadi suatu alat ukur dikatakan valid apabila hasil yang didapatkan dari
pengukuran ini sesuai dengan konsep operasional yang telah ditentukan atau
apakah item-item tersebut sesuai dengan indikator dan dimensi yang ada pada
teori yang digunakan.
Untuk menguji
tingkat validitas alat ukur digunakan teknik korelasi, yaitu dengan
mengkorelasikan masing-masing item pernyataan totalnya, yang bertujuan untuk
memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang
ingin diteliti. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total item.
|
Hasil pengolahan data validitas alat
ukur
Correlations
|
||||||
|
|
|
|
Dimensi1
|
Dimensi2
|
Dimensi3
|
Skor_Total_Dimensi
|
|
Spearman's rho
|
Dimensi1
|
Correlation Coefficient
|
1.000
|
.774**
|
.638**
|
.860**
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.
|
.000
|
.000
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Dimensi2
|
Correlation Coefficient
|
.774**
|
1.000
|
.869**
|
.974**
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.
|
.000
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Dimensi3
|
Correlation Coefficient
|
.638**
|
.869**
|
1.000
|
.900**
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.000
|
.
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Skor_Total_Dimensi
|
Correlation Coefficient
|
.860**
|
.974**
|
.900**
|
1.000
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.000
|
.000
|
.
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
**. Correlation is
significant at the 0.01 level (2-tailed).
|
||||||
3.5.2.
Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah
nilai yang menunjukkan sampai sejauh mana suatu alat ukur memiliki ketelitian,
kepercayaan, ataupun kekonstanan. Apabila suatu alat ukur dapat dipakai dua
kali atau
lebih dalam waktu yang berbeda untuk
mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka
alat tersebut dikatakan reliabel. Metode penghitungan reliabilitas alat ukur
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Koefisiensi Alpha
Cronbach ini merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu tes atau angket
yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan, yang terdiri dari dua atau lebih
pilihan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu alat
ukur reliabel atau tidak adalah pedoman Brown Thompson,
sebagai berikut :
·
(α) ≥ 0,7 : alat ukur reliabel
·
(α)
≤ 0,7 : alat
ukur tidak reliable
Adapun hasil reliabilitas alat ukur ini
adalah 0.959. Berdasarkan kriteria reliabilitas Brown Thompson, maka alat ukur tersebut dianggap reliable (dapat diandalkan).
Hasil pengolahan data reliabilitas alat
ukur.
|
Reliability Statistics
|
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
|
.959
|
50
|
3.5.3.
Hasil Analisa Item
Hasil pengolahan Item/pernyataan menggunakan SPSS
|
Item-Total Statistics
|
|
||||
|
|
Scale Mean if Item Deleted
|
Scale Variance if Item Deleted
|
Corrected Item-Total Correlation
|
Cronbach's Alpha if Item Deleted
|
Keterangan
|
|
Item1
|
137.6333
|
672.930
|
.156
|
.960
|
Dibuang
|
|
Item2
|
137.8000
|
656.579
|
.531
|
.958
|
|
|
Item3
|
137.5667
|
651.978
|
.571
|
.958
|
|
|
Item4
|
137.9000
|
659.197
|
.393
|
.959
|
Revisi
|
|
Item5
|
137.7000
|
680.217
|
-.009
|
.960
|
Dibuang
|
|
Item6
|
137.3000
|
659.666
|
.466
|
.958
|
|
|
Item7
|
137.8000
|
640.441
|
.744
|
.957
|
|
|
Item8
|
137.6000
|
648.455
|
.768
|
.957
|
|
|
Item9
|
137.5000
|
653.224
|
.562
|
.958
|
|
|
Item10
|
137.7333
|
654.133
|
.521
|
.958
|
|
|
Item11
|
137.5667
|
664.737
|
.397
|
.959
|
Revisi
|
|
Item12
|
137.7000
|
649.803
|
.592
|
.958
|
|
|
Item13
|
137.5000
|
649.224
|
.623
|
.958
|
|
|
Item14
|
137.4333
|
652.254
|
.606
|
.958
|
|
|
Item15
|
137.7000
|
669.390
|
.295
|
.959
|
Revisi
|
|
Item16
|
137.6667
|
659.264
|
.486
|
.958
|
|
|
Item17
|
137.5667
|
666.254
|
.301
|
.959
|
Revisi
|
|
Item18
|
137.8000
|
642.441
|
.789
|
.957
|
|
|
Item19
|
137.8333
|
651.178
|
.655
|
.958
|
|
|
Item20
|
137.6667
|
653.057
|
.493
|
.958
|
|
|
Item21
|
137.7333
|
666.409
|
.309
|
.959
|
Revisi
|
|
Item22
|
137.5000
|
665.155
|
.439
|
.958
|
|
|
Item23
|
137.7333
|
651.651
|
.733
|
.957
|
|
|
Item24
|
137.5667
|
645.564
|
.707
|
.957
|
|
|
Item25
|
137.5333
|
640.671
|
.713
|
.957
|
|
|
Item26
|
137.6000
|
652.524
|
.632
|
.958
|
|
|
Item27
|
137.6333
|
651.275
|
.652
|
.958
|
|
|
Item28
|
137.9000
|
650.783
|
.662
|
.958
|
|
|
Item29
|
137.7000
|
653.114
|
.626
|
.958
|
|
|
Item30
|
137.6000
|
652.731
|
.528
|
.958
|
|
|
Item31
|
137.6000
|
644.662
|
.690
|
.957
|
|
|
Item32
|
137.3333
|
639.402
|
.783
|
.957
|
|
|
Item33
|
137.6000
|
648.524
|
.766
|
.957
|
|
|
Item34
|
137.6000
|
654.524
|
.557
|
.958
|
|
|
Item35
|
137.1333
|
653.844
|
.559
|
.958
|
|
|
Item36
|
137.5000
|
647.224
|
.640
|
.958
|
|
|
Item37
|
137.4333
|
649.771
|
.565
|
.958
|
|
|
Item38
|
137.5000
|
642.948
|
.701
|
.957
|
|
|
Item39
|
137.9000
|
640.231
|
.721
|
.957
|
|
|
Item40
|
137.0667
|
666.133
|
.300
|
.959
|
|
|
Item41
|
137.8000
|
646.993
|
.690
|
.957
|
|
|
Item42
|
137.3333
|
656.230
|
.591
|
.958
|
|
|
Item43
|
137.6333
|
676.378
|
.097
|
.960
|
Dibuang
|
|
Item44
|
137.5667
|
650.668
|
.576
|
.958
|
|
|
Item45
|
137.4333
|
652.875
|
.566
|
.958
|
|
|
Item46
|
137.4000
|
655.352
|
.502
|
.958
|
|
|
Item47
|
137.6333
|
644.654
|
.738
|
.957
|
|
|
Item48
|
137.5667
|
658.806
|
.554
|
.958
|
|
|
Item49
|
137.6000
|
651.834
|
.618
|
.958
|
|
|
Item50
|
137.5000
|
664.190
|
.327
|
.959
|
Revisi
|
Parameter
untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefesien validitas alat ukur akan dilakukan
dengan cara membandingkan hasil validitas yang diperoleh pada setiap item
dengan kriteria Guilford. Tabel.1 kriteria
Guilford.
|
NilaiValiditas
|
Keterangan
|
|
< 0,2
|
Korelasi lemah, tidak
dapatdi gunakan/dibuang
|
|
< 0,21-0,40
|
Korelasi rendah,
harus direvisi
|
|
0,41-0,70
|
Korelasi sedang,
dapat digunakan
|
|
0,71-0,90
|
Korelasi tinggi,
dapat digunakan
|
|
0,91-1,00
|
Korelasi sangat
tinggi, dapat digunakan
|
BAB IV
4.1 ANALISA RELIABILITAS
Syarat suatu alat ukur yang dinyatakan reliable adalah menghasilkan angka ≥ 0,
7. Dilihat dari tabel hasil pengolahan data alat ukur ini berdasarkan
perhitungan reliabilitas menggunakan koefisiensi Alpha Cronbach dan dibantu oleh program SPSS 17.0 for Windows,
dihasilkan angka sebesar 0.959 dari 50 item yang menunjukan bahwa alat ukur ini
dapat digunakan.
4.2 ANALISA VALIDITAS
Validitas suatu tes
menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur.
Validitas yang digunakan untuk memvalidasi alat ukur adalah jenis validitas construct validity. Istilah construct adalah sejenis konsep yang
digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa
yang memiliki unsur-unsur yang sama. Validitas konstruk bertitik tolak dari
konstruksi konsep atau variabel. Alasan menggunakan validitas konstruk dalam
memvalidasi alat ukur ini adalah karena variabel operasional atau indikator
yang dikembangkan dalam instrumen alat ukur merupakan bagian dari variabel yang
ingin diukur berdasarkan definisi operasional yang digunakan.
Dilihat dari hasil pengolahan data validitas
alat ukur (tabel 1), dimensi magnitude memiliki validitas 0.860**, dimensi strength
memiliki validitas 0.974**, dan dimensi generality memiliki validitas 0.900**.
Dilihat dari hasilnya maka masing-masing
dimensi memiliki validitas yang tinggi dan hampir 99 % item yang dibuat dalam
alat ukur mengukur dimensi tersebut (ditandai dengan dua bintang diatas angka
tersebut). Sehingga dapat dikatakan alat ukur ini mengukur apa yang diukur oleh
peneliti yaitu mengenai self efficacy mahasiswa fakultas Psikologi, Universitas
Jenderal Achamad Yani.
Pengukuran validitas alat ukur yang diuji coba adalah menggunakan
penghitungan SPSS 17, hasil pengukuran validitas alat ukur ini menunjukan bahwa
41 item dinyatakan valid, 3 item tidak
valid serta 6 item harus direvisi
sehingga total item secara keseluruhan berjumlah 50 item. Item yang kurang baik akan direvisi ulang
agar alat ukur ini dapat semakin akurat dan valid. Dari 3 dimensi
yang ada, dimensi pertama memiliki angka koefisien
korelasi 0.860, untuk dimensi
kedua memiliki angka koefisien korelasi 0.974,
dan untuk dimensi ketiga memiliki angka koefisien korelasi 0.900. Menurut Spearman nilai korelasi ≥ 0.5 sudah
dikatakan valid, jadi dapat ditarik kesimpulan
bahwa ketiga dimensi pada alat ukur ini adalah valid. Di setiap
dimensi memiliki keakuratan sebesar 99%, dapat dilihat dari keterangan yang
berada di bawah tabel, yaitu **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4.3 ANALISA ITEM
Berdasarkan perhitungan untuk analisis item menggunakan software SPSS 17, terdapat 41 item dinyatakan dapat digunakan, 3 item tidak dapat digunakan dan harus dibuang, serta 6 item direvisi. Berikut ini rekapitulasi analisa
item, analisa item revisi, dan analisa item dibuang.
A. Rekapitulasi Analisa Item
|
Kategori Item
|
Jumlah Item
|
No.Item
|
|
Item yang digunakan
|
41 item
|
2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,
29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49.
|
|
Item yang dibuang
|
3 item
|
1, 5, 43
|
|
Item yang direvisi
|
6 item
|
4, 11, 15, 17, 21, 50
|
B. Analisa Item Revisi
|
No.Item
|
Alasan perlu untuk direvisi
|
Item awal
|
Item revisi
|
|
4
|
Item yang di buat cenderung memunculkan
jawaban Sangat Setuju
|
Ketika mengerjakan skripsi saya merasa
bahwa skripsi adalah hal yang sulit
untuk saya kerjakan
|
Saya menilai skripsi bahwa skripsi merupakan
tugas yang saya anggap sulit untuk saya kerjakan.
|
|
11
|
Item yang kurang jelas.
|
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan
yang saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi
.
|
Saya merasa yakin bahwa saya bisa mengerjakan
skripsi dengan kemampuan saya saat ini.
|
|
15
|
Item yang kurang jelas.
|
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan
yang saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan
skripsi .
|
Saya merasa kurang yakin dengan kemampuan
saya saat ini akan membantu dalam pembuatan skripsi.
|
|
17
|
Item yang kurang jelas.
|
Dalam mengerjakan skripsi, saya yakin
bahwa saya berkompeten untuk mengerjakannya
|
Saya yakin bahwa saya memiliki kemampuan yang
dimiliki untuk mengerjakan skripsi.
|
|
21
|
Item yang kurang jelas dan cenderung
memunculkan jawaban Tidak Setuju.
|
Saya Yakin tetap dapat mengerjakan
skripsi dengan semaksimal mungkin walaupun berada dalam situasi sesulit
apapun
|
Saya bisa tetap fokus mengerjakan skripsi
meskipun saya mengalami kesulitan.
|
|
50
|
Item yang kurang jelas serta kalimat yang
terlalu panjang.
|
Saya merasa skripsi merupakan tugas yang
menurut saya sulit dan saya merasa tidak mampu melakukannya, walaupun orang
lain mengatakan bahwa saya mampu
|
Skripsi merupakan tugas yang sulit menurut
saya, meskipun orang lain mengatakan saya mampu untuk mengerjakannya.
|
C. Analisa
Item Dibuang
|
No.Item
|
Analisa penyebab item dibuang
|
|
1
|
Item cenderung memunculkan jawaban yang tidak
menyebar.
|
|
5
|
Item cenderung memunculkan jawaban Sangat
Tidak Setuju.
|
|
43
|
Item yang kurang jelas.
|
DAFTAR PUSTAKA
·
Bandura,
A. (1995). Self efficacy in changing societies. New York : Cambridge University
Press.
·
Saiffudin
Azwar, 1999, Dasar – dasar psikometri (Yogyakarta : Pustaka Pelajar).
·
Ulber
Silalahi, 1999, Metode dan metodologi penelitian (Bandung : Bina Budaya)
·
Chandra
Yudhistira, 2013, Format laporan
konstruksi test 2013. Cimahi : Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad
Yani.
·
M.
Anton Oktary K., 2007, Skripsi : Hubungan self efficacy dengan kecemasan pada
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
LAMPIRAN
IDENTITAS
NAMA :
....................................................... ( L / P )
UMUR :
.......................................................
TANGGAL LAHIR :
.......................................................
INTRUKSI
Bacalah
pernyataan-pernyataan di bawahini dengan seksama, tidak ada batasan waktu dalam
pengerjaan kuesioner ini. Cara mengisi kuesioner ini adalah dengan cara member
tanda checklist (√) pada salahsatu kolom jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan saudara.
KETERANGAN :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Hasil dari
pengisian kuesioner ini hanya akan digunakan untuk pengolahan data dan
penelitian yang akan terjaga kerahasiaannya. Saya ucapkan terima kasih atas
kesediaan saudara berpartisipasi dalam penelitian ini.
TTD
Ade Purnama
Yudha Putra
7111101157
|
No
|
Item Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
|
1
|
Saya menilai skripsi merupakan sebuah hal
yang sulit untuk saya kerjakan
|
|
|
|
|
|
2
|
Skripsi merupakan hal yang saya rasa cukup
susah untuk saya kerjakan
|
|
|
|
|
|
3
|
Saya mampu menilai seberapa sulit skripsi
untuk saya kerjakan
|
|
|
|
|
|
4
|
Ketika mengerjakan skripsi saya merasa bahwa
skripsi adalah hal yang sulit untuk
saya kerjakan
|
|
|
|
|
|
5
|
Saya merasa bahwa skripsi cukup mudah untuk
saya kerjakan
|
|
|
|
|
|
6
|
Saya membuat persiapan terlebih dahulu
sebelum menerjakan skripsi agar pada saat mengerjakan skripsi dapat berjalan
dengan baik.
|
|
|
|
|
|
7
|
Saya mampu memutuskan sendiri mengenai apa
yang akan saya lakukan dalam mngerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
8
|
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang
saya miliki dapat membantu saya mencapai tujuan yang di harapkan.
|
|
|
|
|
|
9
|
Saya mampu berusaha sendiri untuk mengatasi
kesulitan pada waktu mengerjakan skripsi sebelum meminta bantuan pada orang
lain.
|
|
|
|
|
|
10
|
Dalam mengerjakan skripsi, saya merasa kurang
mampu mampu memutuskan sendiri mengenai apa yang akan saya lakukan
|
|
|
|
|
|
11
|
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang
saya miliki dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan skripsi .
|
|
|
|
|
|
12
|
Saya yakin kemampuan yang saya miliki dapat
membantu saya mengerjakan skripsi dengan baik walaupun dirasakan sulit
|
|
|
|
|
|
13
|
Dengan pemahaman akan teori yang terkait
skripsi saya, saya merasa akan mampu mengerjakan skripsi dengan baik
|
|
|
|
|
|
14
|
Saya yakin bahwa kemampuan saya akan bisa
membantu saya menghadapi tantangan dalam penyusunan skripsi
|
|
|
|
|
|
15
|
Dalam mengerjakan skripsi, kemampuan yang
saya miliki kurang dapat membantu saya menghadapi kesulitan mengerjakan
skripsi .
|
|
|
|
|
|
16
|
Saya yakin bahwa saya memiliki kompetensi
yang cukup baik untuk mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
17
|
Dalam mengerjakan skripsi, saya yakin bahwa
saya berkompeten untuk mengerjakannya
|
|
|
|
|
|
18
|
Saya yakin kelebihan dan kekurangan dalam
diri saya akan membantu saya dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
19
|
Saya mampu memenuhi tuntutan skripsi dengan
kekurangan dan kelebihan yang saya miliki.
|
|
|
|
|
|
20
|
Saya merasa kurang yakin, terhadap kompetensi
yang saya miliki dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
21
|
Saya Yakin tetap dapat mengerjakan skripsi
dengan semaksimal mungkin walaupun berada dalam situasi sesulit apapun
|
|
|
|
|
|
22
|
Saya terbiasa mengerjakan skripsi sesuai
dengan persiapan yang telah di buat sebelumnya
|
|
|
|
|
|
23
|
Untuk memperoleh hasil skripsi yang
diharapkan, saya dapat melaksanakan seluruh persiapan yang telah say tetapkan
sebelumnya
|
|
|
|
|
|
24
|
Saya yakin dapat menjalankan persiapan yang
telah saya buat agar saya dapat mengerjakan skripsi dengan baik.
|
|
|
|
|
|
25
|
Saya merasa tidak mampu mengerjakan skripsi
dengan baik.
|
|
|
|
|
|
26
|
Saya melakukan beberapa persiapan sebelum
mengerjakan skripsi agar tujuan yang saya harapkan dapat tercapai
|
|
|
|
|
|
27
|
Saya dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab
saya untuk mengerjakan skripsi dengan baik.
|
|
|
|
|
|
28
|
Saya dapat mengerjakan skripsi dengan lancar
|
|
|
|
|
|
29
|
Saya yakin dapat mengatasi kesulitan dalam
mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
30
|
Saya tidak dapat memenuhi tugas dan tanggung
jawab saya dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
31
|
Dengan persiapan yang sudah dilakukan dan
kemampuan yang saya miliki, saya yakin bahwa saya dapat mengatasi berbagai
kesulitan yang muncul selama pembuatan skripsi.
|
|
|
|
|
|
32
|
Jika saya merasa tidak dapat mengerjakan
skripsi pada pertama kalinya, saya akan tetap mencoba karena saya yakin pasti
saya bisa
|
|
|
|
|
|
33
|
Saya mampu bekerja keras dalam mengerjakan
skripsi untuk mencapai hasil yang diharapkan
|
|
|
|
|
|
34
|
Saya akan berusaha mencapai tujuan yang telah
saya tetapkan dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
35
|
Saya akan menyerah ketika saya mengalami
kegagalan dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
36
|
Saya yakin bahwa keberhasilan saya dalam mata
kuliah Konstruksi Test dan Metodologi Penelitian dapat membantu saya
menyelesaikan skripsi dengan baik
|
|
|
|
|
|
37
|
Keberhasilan saya dalam mata kuliah
Konstruksi test dan Metodologi penelitian dapat saya jadikan acuan dalam
mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
38
|
Saya dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan
skripsi saya dengan mempelajari kembali materi dalam perkuliahan Metodologi
Penelitian dan Konstruksi Test
|
|
|
|
|
|
39
|
Saya selalu berusaha untuk berkonsentrasi
seperti saat dalam mata kuliah Metodologi penelitin dan konstruksi test
|
|
|
|
|
|
40
|
Mata kuliah metodologi penelitian dam
konstruksi test tidak dapat membantu saya dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
41
|
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi
penelitian dan Konstruksi test, membuat saya lebih giat untuk mencobanya
lagi.
|
|
|
|
|
|
42
|
Saya selalu mencoba belajar dari kegagalan
saya dalam mata kuliah Metodologi penelitian dan konstruksi test, agar
berhasil dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
43
|
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi
penelitian dan Konstruksi test, membuat saya semakin merasa yakin bahwa saya
bisa menegrjakan skripsi dengan baik
|
|
|
|
|
|
44
|
Kegagalan dalam mata kuliah Metodologi
penelitian dan Konstruksi test, memotivasi saya agar berusaha lebih baik
dalam mengerjakan skripsi.
|
|
|
|
|
|
45
|
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas
skripsi dengan baik jika dalam mata kuliah metodologi penelitian dan
konstruksi test saya telah mengalami kegagalan
|
|
|
|
|
|
46
|
Saya yakin bahwa saya mampu mengerjakan
skripsi
|
|
|
|
|
|
47
|
Saya mampu mengerjakan skripsi untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya sebagai seorang mahasiswa.
|
|
|
|
|
|
48
|
Saya dapat meyakinkan diri saya untuk terus
berusaha agar dapat mengerjakan skripsi dengan baik
|
|
|
|
|
|
49
|
Saya mampu menyemangati diri sendiri untuk
mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi
|
|
|
|
|
|
50
|
Saya merasa skripsi merupakan tugas yang
menurut saya sulit dan saya merasa tidak mampu melakukannya, walaupun orang
lain mengatakan bahwa saya mampu
|
|
|
|
|
Analisa Reliabilitas
|
Case Processing Summary
|
|||||
|
|
|
N
|
%
|
||
|
Cases
|
Valid
|
30
|
100.0
|
||
|
Excludeda
|
0
|
.0
|
|||
|
Total
|
30
|
100.0
|
|||
|
a. Listwise deletion
based on all variables in the procedure.
|
|||||
|
Reliability Statistics
|
|||||
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
||||
|
.959
|
50
|
||||
Analisa Validitas
|
Correlations
|
||||||
|
|
|
|
Dimensi1
|
Dimensi2
|
Dimensi3
|
Skor_Total_Dimensi
|
|
Spearman's rho
|
Dimensi1
|
Correlation Coefficient
|
1.000
|
.774**
|
.638**
|
.860**
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.
|
.000
|
.000
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Dimensi2
|
Correlation Coefficient
|
.774**
|
1.000
|
.869**
|
.974**
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.
|
.000
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Dimensi3
|
Correlation Coefficient
|
.638**
|
.869**
|
1.000
|
.900**
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.000
|
.
|
.000
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
Skor_Total_Dimensi
|
Correlation Coefficient
|
.860**
|
.974**
|
.900**
|
1.000
|
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
.000
|
.000
|
.
|
||
|
N
|
30
|
30
|
30
|
30
|
||
|
**. Correlation is
significant at the 0.01 level (2-tailed).
|
||||||
Analisa Item
|
Item-Total Statistics
|
||||
|
|
Scale Mean if Item Deleted
|
Scale Variance if Item Deleted
|
Corrected Item-Total Correlation
|
Cronbach's Alpha if Item Deleted
|
|
Item1
|
137.6333
|
672.930
|
.156
|
.960
|
|
Item2
|
137.8000
|
656.579
|
.531
|
.958
|
|
Item3
|
137.5667
|
651.978
|
.571
|
.958
|
|
Item4
|
137.9000
|
659.197
|
.393
|
.959
|
|
Item5
|
137.7000
|
680.217
|
-.009
|
.960
|
|
Item6
|
137.3000
|
659.666
|
.466
|
.958
|
|
Item7
|
137.8000
|
640.441
|
.744
|
.957
|
|
Item8
|
137.6000
|
648.455
|
.768
|
.957
|
|
Item9
|
137.5000
|
653.224
|
.562
|
.958
|
|
Item10
|
137.7333
|
654.133
|
.521
|
.958
|
|
Item11
|
137.5667
|
664.737
|
.397
|
.959
|
|
Item12
|
137.7000
|
649.803
|
.592
|
.958
|
|
Item13
|
137.5000
|
649.224
|
.623
|
.958
|
|
Item14
|
137.4333
|
652.254
|
.606
|
.958
|
|
Item15
|
137.7000
|
669.390
|
.295
|
.959
|
|
Item16
|
137.6667
|
659.264
|
.486
|
.958
|
|
Item17
|
137.5667
|
666.254
|
.301
|
.959
|
|
Item18
|
137.8000
|
642.441
|
.789
|
.957
|
|
Item19
|
137.8333
|
651.178
|
.655
|
.958
|
|
Item20
|
137.6667
|
653.057
|
.493
|
.958
|
|
Item21
|
137.7333
|
666.409
|
.309
|
.959
|
|
Item22
|
137.5000
|
665.155
|
.439
|
.958
|
|
Item23
|
137.7333
|
651.651
|
.733
|
.957
|
|
Item24
|
137.5667
|
645.564
|
.707
|
.957
|
|
Item25
|
137.5333
|
640.671
|
.713
|
.957
|
|
Item26
|
137.6000
|
652.524
|
.632
|
.958
|
|
Item27
|
137.6333
|
651.275
|
.652
|
.958
|
|
Item28
|
137.9000
|
650.783
|
.662
|
.958
|
|
Item29
|
137.7000
|
653.114
|
.626
|
.958
|
|
Item30
|
137.6000
|
652.731
|
.528
|
.958
|
|
Item31
|
137.6000
|
644.662
|
.690
|
.957
|
|
Item32
|
137.3333
|
639.402
|
.783
|
.957
|
|
Item33
|
137.6000
|
648.524
|
.766
|
.957
|
|
Item34
|
137.6000
|
654.524
|
.557
|
.958
|
|
Item35
|
137.1333
|
653.844
|
.559
|
.958
|
|
Item36
|
137.5000
|
647.224
|
.640
|
.958
|
|
Item37
|
137.4333
|
649.771
|
.565
|
.958
|
|
Item38
|
137.5000
|
642.948
|
.701
|
.957
|
|
Item39
|
137.9000
|
640.231
|
.721
|
.957
|
|
Item40
|
137.0667
|
666.133
|
.300
|
.959
|
|
Item41
|
137.8000
|
646.993
|
.690
|
.957
|
|
Item42
|
137.3333
|
656.230
|
.591
|
.958
|
|
Item43
|
137.6333
|
676.378
|
.097
|
.960
|
|
Item44
|
137.5667
|
650.668
|
.576
|
.958
|
|
Item45
|
137.4333
|
652.875
|
.566
|
.958
|
|
Item46
|
137.4000
|
655.352
|
.502
|
.958
|
|
Item47
|
137.6333
|
644.654
|
.738
|
.957
|
|
Item48
|
137.5667
|
658.806
|
.554
|
.958
|
|
Item49
|
137.6000
|
651.834
|
.618
|
.958
|
|
Item50
|
137.5000
|
664.190
|
.327
|
.959
|
No comments:
Post a Comment